SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Puskesmas Cikundul menggelar mini lokakarya lintas sektor untuk membahas strategi penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD), kemarin (8/10). Mini lokakarya yang dilaksanakan di ruang pertemuan puskesmas dihadiri oleh aparat kecamatan dan kelurahan serta unsur masyarakat.
Camat Lembursitu, Yudi Sutriana, menyampaikan puncak penyebaran DBD di wilayahnya terjadi pada bulan Mei lalu. Terdapat 77 orang yang terjangkit DBD.
Mereka terdiri dari 32 orang pasien laki–laki dan 45 orang pasien perempuan. Dari sejumlah pasien tersebut, Kelurahan Cipanengah mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 39 orang pasien.”Sisanya di Kelurahan Cikundul sebanyak 24 orang pasien dan 14 orang lainnya beralamat di Kelurahan Sindangsari,” kata Yudi, kemarin.
Baca Juga:Atlet Peparnas Kota Sukabumi Sabet Medali Emas, Pj Wali Kota Semangati dengan Datang ke SurakartaAntisipasi Hujan, KPU Atur Strategis Pendistribusian Logistik
Kepala UPTD Puskesmas Cikundul, Denna Yuliavina, menyampaikan pemerintah telah menetapkan target zero death akibat DBD pada tahun 2030. Oleh karena itu dia pun menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor untuk merealisasikan target tersebut.
“DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan keterlibatan semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.
Dalam lokakarya tersebut peserta diajak berdiskusi mengenai berbagai upaya pencegahan DBD seperti pengendalian populasi nyamuk dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu dipresentasikan pula data terbaru mengenai kasus DBD serta langkah–langkah yang telah dilakukan.
Mini lokakarya diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan DBD. Diharapkan juga partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan pun akan meningkat, sehingga risiko terjadinya kasus DBD dapat diminimalkan. (ist)