SUKABUMI – Sistem Manajemen Akuakultur Rekayasa Teknologi dan Kemitraan (Smart-K) merupakan inovasi yang digulirkan Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi. Inovasi itu meraih peringkat pertama pada Kompetisi Inovasi Kota Sukabumi (KIKS) yang digelar Bagian Organisasi Sekretariat Daerah.
Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah, Yadi Erlangga, menjelaskan inovasi Smart-K menempati peringkat pertama kategori Best of The Best karena memiliki dampak yang bisa langsung dirasakan masyarakat.
“Inovasi ini punya dampak yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Jadi masyarakat diberikan pendampingan dalam tata kelola perikanan. Kita bisa melihat sebelum ada pendampingan omsetnya berapa dan setelah pendampingan terjadi kenaikan omset. Dampak ini menjadi penilaian yang paling utama,” kata Yudi, kemarin (28/10).
Baca Juga:Tingkatkan Sinergitas Turunkan Stunting, Evaluasi Pendampingan TPKNakes Diminta Dapat Memberi Dampak Positif Penurunan Stunting di Sukabumi
Berdasarkan unggahan media sosial Bidang Perikanan DKP3, melalui inovasi ini sejumlah Pokdakan atau Kelompok Pembudidaya Ikan diberikan pendampingan untuk pengembangan usaha. Di antaranya dengan memfasilitasi mereka menjalin kerja sama dengan beberapa mitra usaha.
Yudi mengharapkan inovasi Smart-K yang akan mewakili Pemerintah Kota Sukabumi dalam kompetisi serupa di tingkat provinsi bisa meraih hasil terbaik.
“Mudah–mudahan karena KIKS dewan jurinya ini profesional dari Unpad dan UMMI, semoga inovasi ini sudah terstandarisasi dengan baik. Mudah–mudahan dalam penilaian provinsi juga kebermanfaatan atau dampak ini menjadi standar yang utama, sehingga kalau itu menjadi yang utama kami yakin dari DKP3 ini menjadi yang terbaik di Jawa Barat,” pungkasnya.
Adapun perangkat daerah lainnya yang juga mendapatkan penghargaan dalam KIKS tahun 2024 adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan, Kelurahan Selabatu, RSUD R Syamsudin SH, serta SMP Negeri 2. (ist)