JL AHMAD YANI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi bergerak cepat memulihkan 39 kecamatan yang terdampak bencana hidrometeorologi. Pasalnya, berbagai infrastruktur dan rumah rusak akibat bencana tersebut.
Pemkab Sukabumi dibantu berbagai pihak. Baik yang membantu dari sisi pelaksanaan maupun bantuan sosial.
“Dalam percepatan pendataan ini perlu pembentukan satgas. Jadi ada 120 orang yang membantu penanganan. Makanya kita buat satgas percepatan pendataan infrastruktur yang rusak,” kata Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, saat membuka bimtek pendataan rumah dan infrastruktur rusak akibat bencana alam di Pendopo Sukabumi, kemarin (23/12).
Baca Juga:Anggota Geng Motor Berulah Keroyok Tiga Orang Warga di SukabumiRayakan Hari Ibu dan Hari Bela Negara dalam Semangat Kebersamaan di kota Sukabumi
Tim satgas berjumlah 120 orang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan mahasiswa. Berdasarkan data terakhir, dampak bencana mengakibatkan 3.482 rumah rusak berat, 2.066 rusak sedang, dan 4.047 rusak ringan. Jumlah tersebut tersebar di 39 kecamatan. “Jadi para peserta Bimtek akan membantu melakukan pendataan rumah rusak dari beberapa kategori di 39 kecamatan,” ucapnya.
Mereka yang tergabung dalam satgas dibekali materi terkait pendataan rumah dan infrastruktur rusak di 39 kecamatan. Sehingga nantinya diperoleh data yang akurat. “Para peserta akan mendapatkan pembekalan teknis dari BNPB mengenai pendataan rumah yang masuk dalam kategori rusak berat, sedang, dan ringan,” ungkapnya.
Di sisi lain, bantuan sosial pun terus berdatangan. Hal itu seperti bantuan yang diterimanya dari DT Peduli dan BPKH. Dari lembaga tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukabumi mendapatkan bantuan berupa toilet portable, perlengkapan sekelah, genset, dan bantuan lainnya. “Atas nama pribadi dan pemerintah kami berterima kasih. Bantuan ini sangat diperlukan dalam pelaksanaan kebencanaan,” bebernya.
Ade berharap, bencana di Kabupaten Sukabumi bisa segera pulih. Meskipun maaih ada tiga kecamatan yang statusnya tanggap darurat bencana.
“Dari 39 kecamatan, tinggal tiga yang masih berstatus tanggap darurat bencana. Selebihnya sudah memasuki masa transisi. Besok (hari ini) ada evaluasi kembali. Mudah-mudahan yang tiga kecamatan ini bisa segera ditetapkan statusnya menjadi masa transisi,” pungkasnya. (ist)