SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pembangunan Gapura Tugu Batas Kota Sukabumi di Jalan Lingkar Selatan kini memasuki tahap pengerjaan dengan progres 33,3 persen. Proyek yang menelan anggaran hampir Rp2 miliar dari APBD Kota Sukabumi ini disebut masih berjalan sesuai target.
Kabid Tata Bangunan Jasa Konstruksi dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi, Muhammad Sahid, menegaskan hingga akhir bulan ini pengerjaan masih berada dalam jalur yang direncanakan.
“Pembangunan Gapura Tugu Batas Kota ini per hari ini sudah mencapai 33,3 persen. Progresnya masih on the track dan bahkan sedikit di atas target,” ungkap Sahid saat meninjau langsung lokasi pembangunan, kemarin (30/9).
Baca Juga:Jelang Hari Kesaktian Pancasila, PLN Gelar Edukasi Siswa Bijak Gunakan ListrikWakil Wali Kota Sukabumi Resmikan Kampung Wakaf Nurul Iman
Berdasarkan data resmi, proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp1.997.417.809 dengan masa pengerjaan 120 hari kalender. Pekerjaan dimulai pada 21 Juli 2025 dan ditargetkan selesai pada November mendatang.
Proyek tersebut dipercayakan kepada kontraktor pelaksana CV Wikan. Menurut Sahid, pihaknya terus melakukan pengawasan ketat agar pengerjaan sesuai dengan kontrak kerja dan standar teknis yang berlaku. “Kami tidak ingin ada keterlambatan, apalagi kualitas yang dikorbankan. Karena ini proyek bernilai besar dan menggunakan uang rakyat, maka hasilnya harus maksimal,” tegasnya.
Meski progres pembangunan berjalan positif, penggunaan anggaran yang nyaris menyentuh Rp2 miliar untuk pembangunan gapura memunculkan tanda tanya di kalangan masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan urgensi proyek ini di tengah banyaknya kebutuhan mendesak di Kota Sukabumi, seperti perbaikan sekolah, fasilitas kesehatan, hingga penanganan infrastruktur jalan lingkungan yang rusak.
Sejumlah pemerhati kebijakan publik termasuk anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi menilai, pemerintah daerah perlu lebih transparan menjelaskan manfaat langsung yang bisa dirasakan warga dari pembangunan gapura tersebut. Sebab, pembangunan infrastruktur berskala simbolis seringkali dipandang lebih sebagai etalase kota daripada kebutuhan riil masyarakat
Sahid sendiri memastikan bahwa DPUTR akan terbuka soal perkembangan proyek, termasuk penggunaan anggaran. Ia menegaskan bahwa laporan progres pembangunan akan dipublikasikan secara berkala. “Target kita adalah menyelesaikan tepat waktu dengan hasil bangunan yang representatif, kuat, dan bisa menjadi ikon Kota Sukabumi,” pungkasnya. (mg5)