Hilang Empat Hari AN Meninggal di Kos-an di Sukabumi, Diduga Miliki Riwayat Penyakit Paru-paru 

Ist
Istimewa
0 Komentar

WARUDOYONG – Masyarakat Kampung Tegal Wangi dibuat geger dengan adanya penemuan sesosok mayat di kamar mandi salah satu Kos-an di wilayah RT04 RW02, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, pada Sabtu malam (6/12/2025).

Korban merupakan seorang perempuan berinisial AN (22) asal Palabuhanratu yang sehari-harinya bekerja sebagai waiters di Jaz Karaoke Sukabumi

Awal penemuan diketahui setelah warga mencium aroma bau tak sedap menyengat dari sebuah salah satu kos an tersebut, hingga akhirnya ditemukan sesosok perempuan muda dalam kondisi tak bernyawa

Baca Juga:Pegawai Jazz Karaoke Sukabumi Asal Palabuhanratu Ditemukan Meninggal di Kamar KosMasa Jabatan BPSK Kabupaten Sukabumi Segera Berakhir

Ketua RT setempat, Budianto, menuturkan warga mulai resah karena bau tak sedap yang terus muncul sejak siang hari. Setelah dilakukan pengecekan, sumber aroma ternyata berasal dari kamar yang dihuni AN.

“Warga cuma mencium bau menyengat dari dalam kamar. Setelah dicek, rupanya berasal dari ruang yang ditempati AN. Selanjutnya kaminmelaporkan hal itu pada pihak kepolisian,” ujarnya.

Sementara itu, usai menerima laporan warga, petugas Polsek Warudoyong tiba di lokasi sekitar pukul 22.00 WIB. Polisi segera memasang garis pembatas dan mendobrak pintu kamar karena tak ada respons dari dalam. Ketika masuk, petugas menemukan tubuh seorang perempuan berusia sekitar 22 tahun tergeletak kaku di kamar mandi.

Jasad AN langsung dibawa ke RSUD R. Syamsudin SH untuk menjalani autopsi. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan medis guna memastikan penyebab kematiannya.

Keterangan Keluarga: “Sejak Dari SMA tinggal bersama kami”

Pada Minggu (7/12/2025), wartawan mendatangi rumah keluarga AN di Palabuhanratu. Paman korban, Safari Gunawan (46), memberikan pengakuan panjang mengenai riwayat hidup keponakannya yang dikenal dengan nama Agnes Nadila.

Menurut Safari, AN tumbuh besar di Cisolok bersama neneknya hingga duduk di bangku kelas 2 SMA. Setelah neneknya wafat, Agnes pindah ke rumah keluarga Safari karena tidak punya kerabat dekat lain di sana.

“Dia memang dari kecil tinggal di lingkungan kami. Setelah neneknya meninggal, dia ikut ibu saya sejak kelas tiga SMA,” terang Safari.

Baca Juga:Peserta dari Kota Sukabumi Lulusan Terbaik PKATembok Pagar SMA Negeri 1 Cisolok Ambruk Akibat Diguyur Hujan Deras

Selama tinggal di Palabuhanratu, Agnes menyelesaikan sekolah sambil membantu merawat ibu Safari. Ia kemudian mengurus dokumen kependudukan melalui keluarga agar bisa mencari pekerjaan. AN beberapa kali berganti pekerjaan, hingga akhirnya merantau ke Sukabumi dan bekerja di lembaga pembiayaan sebelum kemudian pindah ke tempat karaoke.

0 Komentar