Disdikbud Kota Sukabumi Kebut Program Transformasi Pendidikan

Istimewa
DOK/SUKABUMI EKSPRES Novian Restiadi Kepala Disdikbud Kota Sukabumi
0 Komentar

SUKABUMI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi tengah menjalankan program digitalisasi pembelajaran dan revitalisasi sekolah. Kedua program tersebut diarahkan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman sekaligus merata di seluruh satuan pendidikan.

Kepala Disdikbud Kota Sukabumi, Novian Restiadi, mengatakan digitalisasi pembelajaran difokuskan pada penguatan sarana dan prasarana teknologi di sekolah. Program ini menyasar peningkatan kualitas proses belajar mengajar melalui pemanfaatan perangkat digital yang memadai.

“Digitalisasi pembelajaran tidak sekadar menghadirkan teknologi di sekolah, tetapi bagaimana teknologi itu dimanfaatkan secara optimal dalam proses pembelajaran,” ujar Novian kepada wartawan, kemarin (16/12).

Baca Juga:Warga Usulkan Pengerukan Sungai, Cegah Banjir saat Musim HujanWarga Jampangtengah Gotong Royong Buka Akses Jalan Desa Tertutup Longsor

Bantuan yang digulirkan berupa perangkat Papan Interaktif Digital (PID) yang dilengkapi dengan televisi pintar, laptop, serta notebook. Perangkat tersebut dirancang untuk menunjang pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual, baik bagi guru maupun peserta didik.

Menurut Novian, kehadiran perangkat digital tersebut bukan semata distribusi barang, melainkan menjadi alat bantu strategis meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan perangkat untuk mengakses berbagai aplikasi pembelajaran, bahan ajar digital, hingga media visual interaktif yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.

“Peserta didik juga didorong untuk lebih aktif berinteraksi di kelas. Dengan pendekatan ini, pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi lebih partisipatif,” jelasnya.

Program digitalisasi pembelajaran di Kota Sukabumi menyasar total 247 satuan pendidikan. Rinciannya, 146 sekolah dasar (SD), 21 sekolah menengah pertama (SMP), dan 80 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain penyediaan perangkat, program ini juga menjadi sarana sosialisasi dan edukasi bagi sekolah terkait pemanfaatan teknologi pembelajaran secara tepat dan berkelanjutan.

Seiring dengan digitalisasi, program revitalisasi sekolah juga mulai dilaksanakan pada tahun 2025. Program ini bersumber dari pendanaan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan skema perencanaan di tingkat kementerian dan pelaksanaan teknis dilakukan langsung masing-masing sekolah.

Revitalisasi sekolah dilaksanakan melalui metode swakelola tipe 4 dengan melibatkan kelompok masyarakat. Dalam pelaksanaannya, sekolah membentuk Panitia Pembangunan Sekolah (P2SP) yang bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan. Seluruh proses pekerjaan turut didampingi oleh konsultan perencanaan dan konsultan pengawasan guna memastikan mutu pekerjaan sesuai standar yang ditetapkan. “Pendekatan swakelola ini memberi ruang partisipasi masyarakat sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas pendidikan,” kata Novian.

0 Komentar