GEGERBITUNG – Area pesawahan dan beberapa rumah milik warga di Kampung Pasir Talang RT 13 RW04 Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung mengalami pergerakan tanah akibat insensitas hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari ini yang mengguyur daerah Kabupaten Sukabumi.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, kejadian pergerakan tanah ini mulai terjadi pada Kamis (04/11) lalu, dengan ketinggian awal 20 cm dan lebar 10 cm.
“Setelah hampir sepekan pergerakan tanah bertambah lagi, ketinggiannya 1 Meter, kedalaman 1 sampai 4 Meter dan lebar 10 sampai 40 Cm,” ungkap P2BK Gegerbitung, Ujang Tariat Hidayatdalam laporannya, kemarin (11/11).
Baca Juga:Sekda Inginkan Kabupaten Sukabumi Harus Bebas Narkoba38 Kendaraan Terjaring Razia, Diketahui Nunggak Pajak
Lanjut dia, pada titik pertama (Mahkota) area pergerakan tanah kini kondisinya pun sudah berbentuk tapal kuda. Dengan panjang retakan sekitar 60 meter dan di atas mahkota pergerakan tanah terdapat 7 unit rumah milik warga yang terancam.
“Jadi jarak dari titik pergerakan tanah ke pemukiman itu kurang lebih 20 meter,” jelasnya.
Tak ada korban jiwa maupun luka akibat pergerakan tanah ini, hanya saja kerugian materi masih dalam perhitungan BPBD.
Untuk itu, P2BK Gegerbitung sudah berkordinasi dengan berbagai unsur mengenai bencana retakan tanah itu.
“Kondisi terakhir, untuk sementara area persawahan tak di aliri air. Peristiwa ini sudah kami sampaikan kepada perangkat desa, kecamatan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat. Kami juga telah melakukan assesment kaji cepat di lokasi kejadian serta mengimbau masyarakat agar tetap waspada,” pungkasnya. (mg2)