“Kondisi di pasar tidak sesuai dengan keadaan di lapangan secara keseluruhan. Artinya, terjadi kemacetan distribusi migor. Saya meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Padang untuk segera membenahinya. Kemendag juga akan menghubungi distributor dan produsen utama di Padang untuk memperbaiki jalur distribusi agar harga sesuai dengan ketentuan,” jelas Mendag Lutfi.
Menurut Mendag, harga migor di Padang secara rata-rata masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan Pemerintah. Untuk itu, Kemendag memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran pendistribusian migor agar harganya sesuai dengan ketentuan HET yang ditetapkan Pemerintah.
“Kemendag akan menindak tegas eksportir migor yang tidak menyuplai pasar dalam negeri dengan tidak menerbitkan izin ekspor. Selain itu, jika ada penimbun migor Kemendag akan menindak dengan tegas secara hukum,” tutup Mendag Lutfi.
Baca Juga:Hindari Kekosongan Pasokan, Mendag Minta Dinas-dinas Perdagangan Pantau Distribusi Bahan PokokDapat Dukungan TNI AU, Kemendag Distribusi Minyak Goreng ke Wilayah Indonesia Timur
Sebelumnya pada Kamis (24/2), Mendag Lutfi juga memimpin rakor dan memantau Pasar Pasir Gintung di Bandar Lampung, Lampung. Selanjutnya, Jumat (25/2) Mendag Lutfi bertolak ke Jambi dan memimpin rakor serupa serta memantau pasar rakyat untuk memastikan kelancaran distribusi migor, khususnya di Sumatra.
Berdasarkan pantauan, harga beras berkisar Rp11.500—13.500/kg, gula pasir Rp13.500/kg, migor curah Rp15.000/kg, migor premium Rp15.000/liter, terigu Rp10.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, telur ayam Rp26.000/kg, cabai merah keriting Rp38.000/kg, cabai rawit Rp28.000/kg, bawang merah Rp28.000/kg, bawang putih Rp23.000/kg, serta tempe Rp12.500/kg. (*)