Lampu PJU Disejumlah Titik di Palabuhanratu Mati

Lampu PJU Disejumlah Titik di Palabuhanratu Mati
ISTIMEWA
0 Komentar

PALABUHANRATU – Padamnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah titik ruas jalan di wilayah Kecamatan Palabuhanratu, dikeluhkan warga serta aktivis asal Ibukota Kabupaten Sukabumi ini.

Pasalnya, matinya lampu PJU terhitung sudah terjadi lama serta berada di tempat-tempat minim penerangan. Seperti di ruas jalan Palabuhanratu-Cisolok tepatnya di Kampung Sakawayana Desa Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi. “Sebelum lebaran ini kan jalanan sudah diperbaiki, sudah nyaman. Tapi lampu PJU nya banyak yang mati dan belum diperbaiki. Terutama di kawasan yang tidak ada pemukiman, seperti di kawasan cagar alam hotel SBH Cikakak, jalanan sangat gelap membahayakan pengendara,” ungkap salah satu warga Cikakak Yanyan Riyana, kemarin (24/04).

Menurutnya, minimnya penerangan jalan terutama di jalur mudik lebaran sangat berbahaya bagi keselamatan pemudik. Lantaran berpotensi tinggi menimbulkan kecelakaan lalulintas, apalagi jumlah kendaraan meningkat signifikan saat tradisi mudik Idul Fitri.

Baca Juga:Polres Sukabumi Amankan Puluhan Tersangka Jelang LebaranPemkot Sukabumi Peringati Hari Otda ke-26

Sementara itu, aktivis Palabuhanratu Deni Ambarin menambahkan. Hal serupa juga terjadi di Jalan jajaway mulai dari simpang tiga batu sapi hingga simpang tiga taman bunga Gunung Sumping kelurahan Kecamatan Palabuhanratu.

Puluhan lampu PJU mati di sepanjang jalan nasional yang notabene merupakan jalur perkotaan dan perkantoran. Kondisi ini menambah sederet permasalahan kurang maksimalnya keberadaan fasilitas umum di ibukota kabupaten Sukabumi ini. “Palabuhanratu itu ibu kota Kabupaten, jadi wajahnya Kabupaten Sukabumi. Masa daerah sekecil ini lampu PJU nya malah banyak yang mati,” kata aktivis Palabuhanratu Deni Ambarin.

Deni meminta, Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi sebagai leading sektor urusan tersebut seharusnya peka. Jangan sampai terlihat ada indikasi pembiaran lantaran tak juga diperbaiki. Terlebih untuk PJU di titik vital dan pusat kota serta pemerintahan seperti di jalan jajaway. “Saya rasa pemeliharaan PJU ini sudah ada anggarannya, jadi mari lah kita tinggalkan budaya pembiaran dan baru diperbaiki setelah persoalannya viral atau rame dulu. Selama ini kan di kita itu kesannya seperti itu,” pungkasnya. (mg1)

0 Komentar