Optimistis Angka Stunting Turun hingga 9 Persen, Berbagai Upaya Dilakukan dengan Melibatkan Berbagai Elemen

Optimistis Angka Stunting
DEKLARASI: Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menandatangani spanduk deklarasi komitmen menurunkan angka kasus stunting pada kegiatan Aksi Remaja Cegah Stunting di Lapang Merdeka, kemarin (30/5). ( FOTO : ISTIMEWA )
0 Komentar

JL PERINTIS KEMERDEKAAN – Angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) berada di kisaran 19,1 persen. Pemkot Sukabumi pun menargetkan angkanya bisa turun di kisaran 9 persen.

“Insya Allah kita bisa mencapai angka target penurunan stunting hingga mencapai 9 persen,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, kepada wartawan seusai kegiatan Aksi Remaja Cegah Stunting di Lapang Merdeka, kemarin (30/5).

Capaian penurunan angka stunting ditarget bisa tuntas tahun depan sebesar 9 persen. Karena itu, butuh keterlibatan berbagai elemen, satu di antaranya kalangan remaja, agar target bisa tercapai. “Kami ingin tahun depan sudah tuntas seluruhnya,” tegasnya.

Baca Juga:Kuota Calon Haji di Kota Sukabumi Berkurang3 Orang Warga Asal Kota Sukabumi Hanyut di Sungai Cipelang, 1 Orang Ditemukan Tewas

Pemkot Sukabumi saat ini melakukan upaya percepatan pencegahan tidak ada kasus baru stunting. Namun untuk untuk warga yang sudah terkena stunting itu, Pemkot Sukabumi akan terus memperhatikan pasokan gizinya. “Penanggulangan stunting ini kan dari hulu ke hilir. Jangan sampai ada kasus baru stunting dengan melakukan berbagai upaya pencegahan,” ucap Fahmi.

Pemkot Sukabumi mewajibkan setiap remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) seminggu sekali dalam setahun ke depan. Upaya itu merupakan bentuk pencegahan agar remaja putri di Kota Sukabumi bisa sehat. “Sehingga ketika nanti mereka menikah, maka asupan gizinya cukup dengan kondisi kesehatan yang baik. Maka dari itu akan lahir keturunan yang sehat,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu sekaligus juga diperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia serta peluncuran Posyandu Remaja. Jumlah peserta yang cukup banyak mengindikasikan pandemi covid-19 sudah mulai melandai. “Tapi tetap harus menerapkan prokes, terutama pemakaian masker,” tegas Fahmi.

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronis. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, menerangkan kegiatan ini dalam rangka percepatan penurunan stunting. Caranya dengan melakukan gerakan remaja sehat dengan tema remaja Kota Sukabumi siap cegah stunting. (mg2/rls)

0 Komentar