AUSTRALIA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak Australia untuk menjaga kualitas demokrasi.
Menurut AHY, ada tren kemunduran demokrasi yang harus disikapi bersama. Ke depan, harus terus diperkuat literasi politik di kalangan masyarakat.
Agar demokrasi tidak dilemahkan oleh money politics, identity politics, hingga post-truth politics,” demikian yang disampaikan AHY saat diskusi bersama jajaran akademisi di Australian National University (ANU), Monash University dan University of Melbourne, dalam lawatannya ke Australia.
Baca Juga:Hindari Head to Head, Politisasi Identitas Ancam Pilpres 2024Terima Tim Penilai IGA Award
Di saat yang sama, AHY juga menegaskan pentingnya kerja kolektif seluruh anak bangsa untuk berkomitmen membangun demokrasi, sebagai pondasi kuat pembangunan yang berkelanjutan.
Peraih Bintang Adhi Makayasa angkatan 2000 di Akademi Militer ini dalam diskusi yang sama juga menyampaikan perhatiannya terhadap pembangunan SDM sebagai kunci transformasi ekonomi Indonesia ke depan.
Pembangunan infrastruktur memang penting. Tapi kunci transformasi ekonomi terletak pada pembangunan kualitas SDM yang memadai, agar produktivitas dan daya saing bangsa kita semakin tinggi,” kata AHY.
Pesan AHY itu direspon secara antusias oleh para akademisi, peneliti, mahasiswa dan juga para diaspora masyarakat Indonesia yang hadir dalam diskusi di ketiga kampus ternama tersebut.
Di ANU, AHY disambut Prof. Edward Aspinall dan Dr. Eve Warburton, para Indonesianis terkemuka yang selama ini pemikirannya sangat berpengaruh dalam perkembangan wacana demokrasi di Indonesia.
Dalam suasana kekeluargaan, serius tapi santai, saya juga berdiskusi dengan sejumlah profesor, mulai Prof. Hal Hill, dosen senior guru para ekonom Indonesia, juga Prof. Budy Resosudarmo, Dr. Sarah Dong, Dr. Ross Tapsell, Dr. Stephen Sherlock, Dr. Eva Nisa, Ibu Cut Nurkemala Muliani, Dr. Rini Astuti, Dr. Ines Atmosukarto dan mahasiswa program Doktor dari Indonesia dan Australia yang tengah menempuh pendidikan di ANU,” tambah AHY.
AHY berharap, persahabatan di antara kedua negara semakin erat. “Terlebih melalui people to people diplomacy melalui kerja sama pendidikan dan penelitian yang produktif bagi pembangunan ke depan. Second-track diplomacy ini seringkali menjadi cara yang efektif untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia-Australia ke depan,” imbuh AHY.