PALABUHANRATU – Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengapresiasi atas inspirasi Kabupaten Sukabumi yang kini masih kuat mempertahankan keutuhan nilai budaya leluhur khususnya Kasepuhan adat.
“Minggu lalu saya launching gerakan leuit se-Jawa Barat, inspirasi nya dari Kasepuhan-kasepuhan Kab. Sukabumi, karena dengan leuit ini saat krisis pangan terjadi, Kab. Sukabumi akan aman, ” ungkap Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jabar saat membuka acara Riksa Budaya Sabilulungan di Lapang Cangehgar Palabuhanratu, Jumat (23/12).
Ia menjelaskan, melalui gerakan leuit tersebut diwajibkan ribuan desa di Jawa Barat memiliki leuit, sehingga setiap panen bisa menabung beras dan gabah supaya bisa selamat dimasa depan dari krisis pangan.
Baca Juga:Tidak Lolos Pemilu 2024, Partai Prima Minta Hentikan Proses PemiluParpol Gagal Bentuk Koalisi, Jokowi Curiga Tudingan Mengarah kepada Istana
“Jadi Sukabumi ini sudah alamnya indah, ekspresi budayanya banyak dan itu menjadi kebanggaan, mudah-mudahan kita tetap lestari maka Jawa Barat akan semakin juara lahir dan batin,” jelasnya.
Masih dikatakannya, terdapat 108 pusat ekspresi budaya di Jawa Barat salahsatunya Kabupaten Sukabumi. Namun menurutnya tahun ini adalah 19 terbanyak di Indonesia, salah satu panggungnya yaitu riksa budaya Jawa Barat.
Budaya Jawa Barat terbagi tiga, diantaranya Betawi Melayu, Cirebonan dan Priangan sebagai Tatar Pasundan.
“Itulah kekayaan jawa Barat yang sangat luar biasa dan saya sebagai Gubernur semuanya saya ayomi, riksa budaya yang pertama dilaksanakan di Indramayu, kedua di depok dan ketiga paling istimewa di Kabupaten Sukabumi,” katanya
Dengan riksa budaya ini, Kang Emil berharap, Kabupaten Sukabumi semakin maju sebagai wilayah yang ekonominya meningkat, wisatanya yang luar biasa dan paling juara pelestarian budayanya.
Sementara, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengaku bersyukur karena memiliki warisan budaya benda dan tak benda yang sangat beragam, sehingga kini masih di lestarikan keberadaannya. Mulai dari manuskrip, tradisi lisan, ritus, adat istiadat, dan cagar budaya.
“Kami bersyukur bahwa Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)yang berkembang di Kabupaten Sukabumi telah ditetapkan menjadi WBTB Nasional tahun 2021, diantaranya jipeng, angklung dogdog lojor, dan tari cepet,” ujarnya.
Baca Juga:KPU dan Bawaslu Izinkan Parpol Sosialisasi Terbatas, Refly Harun: Hanya Akal-akalan yang Berakibat Tegur-teguranEmpat King Maker Pilpres 2024 Dilanda Dilema, Ada yang Pusing Pilih Kader hingga Cawapres
Marwan membeberkan, Kabupaten Sukabumi memiliki komunitas adat tradisional yang masih mempraktekkan nilai nilai tradisi saat ini, diantara kasepuhan gelar alam, kasepuhan sirna resmi, dan kasepuhan ciptamulya.