JAKARTA – Pernyataan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mendapat simpati dari masyarakat luas, terutama di media sosial, Rabu (4/1/2023).
Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitaas Muhammadiyah Yogyakarta itu menegaskan bahwa gelaran Pemilu 2024 yang rencananya digelar 14 Februari 2024 mendatang sudah harga mati.
“Namanya juga Ormas cerdas, harus bisa mencerdaskan bangsa,” ujar akun @wisa***.
Baca Juga:Ruhut singgung Dua Menteri dari NasdemKetua Relawan Anies di Sumbar Dianiaya OTK
“Alhamdulillah masih ada Muhammadiyah yang tetap “tegak lurus” di tengah matinya hati nurani banyak kelompok masyarakat sipil,” tulis akun @adica***.
Sebagai informasi pernyataan tegas tersebut dikemukakan Haerad Nashir usai menggelar pertemuan dengan Ketua KPU Hasyim Asyari dan jajaran komisioner KPU di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/1/2023).
“Sesuai dengan komitmen kesepakatan dan keputusan pemerintah DPR dan penyelenggara Pemilu bahwa Pemilu 2024 dilaksanakan 14 Februari 2024 tanpa perubahan apapun. Istilah Sekum Muhammadiyah itu Pemilu 14 Februari 2024 harga mati,” kata Haedar.
Haedar mengatakan Undang-undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa Pemilu tak hanya dilaksanakan secara jujur adil, tapi dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Artinya, wacana untuk menunda Pemilu sebaiknya dihentikan.
“Artinya selesai dan tidak perlu lagi ada wacana-wacana atau opini yang mengambangkan pemilu,” kata dia.
Tak hanya itu Haedar juga berharap tak ada lagi pembelahan politik di Indonesia gara-gara Pemilu. Ia mengimbau semua pihak untuk saling menegaskan bahwa pembelahan politik tidak boleh terjadi. (bs-sam/fajar)