SUKABUMI EKSPRES – Nasib tragis dialami delapan mahasiswa dan pelajar di Makasar. Saat menggelar pesta miras oplosan di sebuah indekos di jalan Sanrangan, Sudiang raya, Kecamatan Biringkanaya, Makasar, Sulawesi Selatan, pada selasa (21/2/2023).
Kejadian ini sangat viral setelah dibagikan akun twitter @jaisahey_, Rabu, 01 Maret 2023
“jadi ini salah satu kasus mengenai temanku (korban) yang pelakunya sendiri melarikan diri dan sampai sekarang masih belum di temukan” tulis akun tersebut.
Baca Juga:Anies Kena Skak Mat, Disebut Tukang Jiplak dan Gubernur GagalBerita Terbaru 1 Maret 2023 Harga BBM Kembali Naik
Selain cuitan twiiter tersebut terdapat video yang memperlihatkan seorang remaja yang sedang dipukuli, diduga dipaksa minum miras.
Setelah kejadian tersebut polisi langsung menggelar olah TKP, dari hasil TKP itu, polisi menemukan sebuah jerigen alkohol yang dengan kadar 96 persen, sebuah botol minuman bersoda dan sebuah botol anggur merah.
“Satu jerigen alkohol itu sudah habis, jadi kami menduga, mereka oplosan alkohol dengan minuman bersoda dan anggur merah”
Press Release yang di gelar Mapolrestabes Makasar pada Rabu, (01/03/2023) malam. Kasat Reskrim AKBP Ridwan Jason mengatakan terduga pelaku penganiayaan sudah diamankan oleh polisi dengan inisial AF. Diketahui AF merupakan pelaku penganiayaan terhadap korban meninggal dengan inisial AA.
“pelaku yang ada di video viral itu sudah kita amankan dengan inisial AF” ucap AKBP Ridwan Jason
Terkait dengan dugaan penganiayaan dan pemaksaan untuk meminum-minuman keras oplosan di bantah oleh pihak kepolisian.
“Sudah jelas mereka sering minum. Sudah tiga hari mereka meminum. Tiga tempat, depan bengkel, sekolah, dan kos-kosan,” ungkapnya.”
Baca Juga:Kemacetan Parah di Jambi Sebabkan KematianKemenangan Pertama Kevin Durant Bersama Phoenix Suns
“Sebelum pesta Miras itu mereka sudah sering minum Ballo, pada tanggal 20 Februari itu AF ini menemukan alkohol 96% di sebuah rumah kosong yang di mana alkohol” lanjutnya.
Selanjutnya alkohol yang ditemukan di oplos dengan minuman cola-cola dan dibawa ke bengkel yang berada di depan kos-kosan.
“Sehubungan dengan viralnya ada anak oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan itu hoaks. Bahwa orang tua AF pekerjaannya Wiraswasta dan juga Ketua RT” lanjutnya.
Meskipun begitu pihak kepolisian tidak menutup-nutupi bahwasanya ada anak purnawirawan polisi yang terlibat dengan pesta miras itu.