SUKABUMI EKSPRES- Netizen Korea mulai mengungkapkan alamat gereha yang dimiliki oleh JMS atau yang dikenal sebagai Jeong Myeong Seok. Seperti kita ketahui serial dokumenter Netflix In The Name Of God: A Holy Betrayal kini sedang tayang di Netflix sejak 3 Maret 2023.
Korea Selatan selaku negara yang mempunyai banyak korban akibat dari aliran sesat yang dibuat oleh salah satu pemerannya yaitu Jeong Myeong Seok ikut sedih dan kesal saat menonton serial tersebut. Mereka tidak habis pikir dengan kelakuan yang diperbuat oleh para kegiatan keagamaan. Agama yang mereka ajarkan sangat amat sesat dan tidak masuk akal.
Seorang netizen yang menulis di pancafe ia di laman korban mengatakan, “Kami telah memperoleh alamat gereja di seluruh negeri. Tolong sebarkan ini di mana-mana dan promosikan sebagai gereja yang bertujuan untuk memperkosa sepuluh ribu orang.” Tulisnya dalam laman tersebut.
Baca Juga:Kebusukan JMS Dalam ‘In The Name of God: A Holy Betrayal’Pemerintah Berikan Subsidi Untuk Pembelian Motor dan Mobil Listrik
Artikel itu mencantumkan nama dan alamat lebih dari 17 gereja di 90 kota di seluruh negeri. Sejak saat itu, netizen lain pun ikut membagikan sekitar 35 lokasi gereja tambahan milik JMS. DiKorea sendiri gereja JMS sudah tersebar sekitar 125 yang menyebar luas keseluruh kota.
Seorang netizen menjelaskan karakteristik Gereja JMS. Dia berkata dalam lamannya, “Gereja Pangyo adalah gereja utama. Logo gereja ditulis dengan kursif ponton yang aneh, dan ada sesuatu seperti tanda di gedung itu,” katanya, ia menambahkan, “Tidak hanya gereja tetapi juga toko-toko dan rumah sakit yang dikelola oleh orang-orang percaya tersebar dimana-mana.”
Dilansir dari portal berita Daum.net korban Jeong Myeong Seok yang berinisial A ini menuliskan” Mereka berpura-pura menjadi orang Kristen dan menyebut diri mereka sebagai Providence, Providence History, dan sebagainya. Mereka menyebut kepala sekolah sebagai ‘R,’ ‘guru,’ dan lain-lain.,”korban, menekankan bahwa “kebaktian sekolah menengah dan atas sangat penting seperti konser, jadi berhati-hatilah untuk tidak melecehkan saudara laki-laki, putra, putri, keponakan kalian.”
Dia juga menambahkan bahwa alasan gereja-gereja itu membuka pendaftaran secara online dikarenakan mereka hanya beralasan menggalang dana untuk membangun gerja padahal mereka sendiri akan mencari korban baru agar orang tersebut bergabung dengan komunitas JMS. Selain itu juga mereka berpura-pura menjadi gereja biasa dan menjalankan channel YouTube, jadi berhati-hatilah.” Saya pergi ke pertemuan puisi, dan ada juga musisi indie dan tim tari yang mempromosikan puisi Jung Myung Seok atau membuat liriknya, jadi berhati-hatilah”.tulis nya dalam laman pancafe.