SUKABUMI EKSPRES- Pihak Kim Kisoon menuntut Netflix atas dokumenter “In The Name of God: A Holy Betrayal untuk hentikan penayangan episode dan juga meminta untuk menggantikan kerugian sebesar 120 Juta/hari.
Dilansir dari portal berita Korea yaitu Naver.com pihak dari Kim Kisoon menuntun untuk menghentikan penayangan episode 5 dan 6 (episode Baby Garden [Aga Donsan]). Mereka telah mengajukan hal ini kepada pengadilan, dan mereka ingin pihak Netflix mengganti kepada mereka sebesar 12 Juta perhari sejak documenter itu ditayangkan.
Dalam episode tersebut terungkap, bahwa salah satu sumber keuntungan terbesar dari Kim Kisoon yaitu adalah Synnara Distribution. Diketahui dana yang dibutuhkan perusahaan didapatkan dari hasil eksplotasi penganut keprcayaannya.
Baca Juga:JKT48 Menuai Kritik, Video Klip Barunya Dianggap Promosikan LGBTPrakiraan Cuaca Kabupaten Sukabumi Rabu 15 Maret 2023
Dirangkum dari serial documenter Netflix “In The Name of God: A Holy Betrayal bahwa Kim Kisoon melakukan pemungutan dan juga kerja paksa kepada para jemaatnya. Mereka harus mengurus ladang, peternakan, dan juga menjual makanan bahkan sampai menjual tanah dan rumah yang mereka miliki dengan alas an bila mereka memberikan uangnya pada sekte mereka akan terhindar dari Kiamat dan mereka akan tinggal di taman surga yang dibuat olehnya.
Selain itu juga Kim Kisoon menrapkan 18 jam kerja bahwa pengikutnya harus bekerja dari jam 06.00 pagi sampai 00.00 atau jam 12 malam. Para jemaat diberikan waktu istirahat hanya sebentar, dan juga didalam pekerjaan ini tidak menerapkan hari libur kepada jemaatnya. Kasus lain pun terjadi didalam sekte ini, Kim Kisoon membunuh 3 orang anak yang tidak mematuhi dirinya, ia menerapkan aturan bahwa jika ada orang yang tidak menurut dengannya artinya orang itu kerasukan setan dan harus dihukum.
Seorang mantan anggota Baby Garden atau Aga Dongsan dan juga manta karyawan synnara Records yang muncul didalam dokumenter menyatakan bahwa Kim Kisoon telah menyapu bersih 10.000 won tanpa hitungan.
Synnara Records telah di kenal oleh berbagai fandom idol Korea karena tekenal memberikan kesempatan bagi para fans kpop group untuk mengikuti Fansign ( fanmeeting Bersama idol) dengan membeli album di synnara records. Ketua atau pemilik dari synnara records merupakan salah satu pembantu terdekat sekte Aga Dongsan.