Perang Dingin Jokowi Vs Megawati Kembali Terlihat

Perang Dingin Jokowi Vs Megawati Kembali Terlihat
0 Komentar

JAKARTA,SUKABUMIEKSPRES– Perang Dingin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP dinilai ogah tunduk dengan apa kata Megawati Soekarnoputri yang merupakan ketua umum.

Presiden memiliki pandangan tersendiri menyoal Pilpres. Pandangan ini yang belum tentu selaras dengan yang diinginkan Megawati.

Perang dingin antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Megawati ini kembali terlihat absenya perwakilan PDIP dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu kemarin.

Baca Juga:Kebakaran, Hanguskan Bangunan Madrasah di SuradeMasyarakat Diimbau Bersinergi dalam Menurunkan Angka Stunting

Direktur Eksekutif Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat ada upaya Jokowi untuk melepaskan diri dari bayang-bayang pengaruh Megawati. Jokowi ingin menunjukan tajinya sendiri sebagai king maker pada Pilpres mendatang.

“Ya tentu saja, ia ingin lepas dan miliki pengaruhnya sendiri,kata Dedi dihubungi, Senin (3/4/2023).”

Menurut Dedi, keinginan Jokowi lepas dari pengaruh Megawati sudah tampak sejak lama. Meski Jokowi membantah tidak punya urusan dalam pembentukan koalisi, namun pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dipandang Dedi sebagai bentuk perlawanan dari Jokowi kepada PDIP.

“Sekaligus menjadi ruang kekuasaan Jokowi lepas dari PDIP, dan PDIP tahu, itulah sebab Jokowi mendapat teguran misalnya pada saat Rakernas PDIP hingga beberapa pidato Megawati yang menghardik kader untuk tidak bermanuver, itu ditujukan pada Jokowi,” tutur Dedi.

Siasat Jokowi lepas dari pengaruh Megawati tidak sampai di situ. Lebih dari membentuk koalisi, Jokowi kekinian semakin terang benderang menunjukan kesan memberi endorse atau dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden 2024.

“Ini menguatkan dukungan Jokowi ingin ada kekuatan besar yang bisa kalahkan PDIP, atau hilangkan pengaruh Megawati,” kata Dedi.

Tidak cuma untuk kalahkan Megawati, langkah Jokowi mendukung Prabowo sekaligus sebagai ancang-anang mengalahkan rivalitas dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.(wartaekonomi/fajar)

0 Komentar