SUKABUMIEKSPRES – Pemerintah Kecamatan Cikembar dan Desa Bojong telah melakukan langkah langkah konkret dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting, diantaranya melalui Open Defecation Free (ODF) dengan melakukan pembongkaran jamban liar, hingga perbaikan gizi bagi ibu hamil kek/animea.
Sehingga tercatat per-Mei tahun ini, angka stunting di Desa Bojong mengalami penurunan menjadi 37 kasus dari semula 75 kasus.
BACA JUGA: Pemkab Apresiasi Capaian Penanganan Stunting di Kecamatan Cikembar
Informasi tersebut menjadi bahasan saat Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri lakukan kunjungan lapangan program Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting (ROASTING) di Desa Bojong Kecamatan Cikembar Wilayah Kecamatan Cikembar., Rabu (31/5).
Baca Juga:Satuan Samapta Polres Sukabumi Evakuasi Pohon TumbangBupati Buka Kaderisasi I HIPPMA Sukabumi
Iyos mengpresiasi capaian dan langkah langkah pemdes dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Apalagi desa bojong hanya menyisakan 37 kasus stunting.
“Sekarang sasaran ada 37, pak kades pak camat agar memonitor perkembangannya, kita akan pantau terus,” ungkapnya.
BACA JUGA: “Gamis Cetini” Program Inovasi Pencegahan Stunting
Untuk mengantisipasi kasus new stunting di desa bojong, Wabup meminta para kader untuk terus memperhatikan kesehatan warga dengan menyasar KEK/anemia ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
“Tolong ibu ibu kader, bidan dan semua pihak harus memperhatikan warga yang terindikasi hal itu, harus turun ke lapangan,” pintanya.
Ia berharap melalui kolaborasi dan gotongroying, secara signifikan angka stunting di kabupaten sukabumi terus menurun.
BACA JUGA: DI Lembursitu, 306 KRS Terima Bantuan Pangan Cegah Stunting
“Ini program kemanusian yang harus kita wujudkan, demi generasi yang lebih cerdas dan generasi yang lebih kuat dan dmei generasi berdaya saing global,” tegasnya. (MG3)