Demokrat Jalankan Strategi Nested Games

Demokrat Jalankan Strategi Nested Games
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES — Demokrat Jalankan Strategi Nested Games, Akhir-akhir ini, Partai Demokrat terlihat banyak melakukan manuver Misalnya, pernyataan Demokrat yang meminta agar Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapres.

Kemudian muncul pernyataan dari petinggi Partai Demokrat bahwa hanya AHY yang paling siap menjadi cawapres Anies. Lalu, muncul pernyataan PDIP menyebut AHY masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.

BACA JUGA: PDIP Masukkan AHY Bursa Cawapres Ganjar, Deputi Bappilu Demokrat: Ini Suprise!

Baca Juga:Bupati Sampaikan Penjelasan Perubahan Dua Raperda dalam ParipurnaCalhaj Kloter 52 Asal Sukabumi Diberangkatkan

Terbaru, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal bertemua dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Analis politik Unhas, A Ali Armunanto menduga, yang dilakukan Partai Demokrat ini adalah strategi nested games, yaitu tindakan sub optimal yang menyembunyikan tujuan sebenarnya.

Dia melihat bahwa komunikasi Partai Demokrat dengan PDIP bisa jadi adalah sebuah upaya untuk memaksa koalisi perubahan untuk memberikan jalan bagi AHY sebagai cawapres.

“Karena manuver ini sebenarnya tidak terlalu menguntungkan buat Demokrat jika ke PDIP, namun efeknya bisa menimbulkan kepanikan dalam KPP (Koalisi Perubahan untuk Persatuan) karena mengancam masa depan koalisi,” kata Ali.

BACA JUGA: Bujuk Demokrat Tinggalkan Anies, Istana Beri Tawaran Menggiurkan ke AHY

Pada akhirnya, jalan satu-satunya adalah mengakomodasi tuntutan Partai Demokrat agar kelanjutan KPP bisa dipertahankan. Sebab sudah sulit untuk mendapatkan partai lain untuk menggantikan Demokrat.

Saat ini, masih ada Golkar dan PAN yang belum menyatakan sikap mendukung capres mana pun. Akan tetapi, dua partai ini dinilai akan sulit bergabung dengan Nasdem.

Baca Juga:Sejumlah Bangunan di Area Pembangunan Alun-alun Gadobangkon DirobohkanSemua Lulusan MI Diharapkan Menjadi Anak-anak Sukses

“Agak susah bagi partai tersebut mengikuti jalan Partai Nasdem. Golkar dan PAN sangat oportunis dan kecenderungannya tidak berani melawan arus,” kata Ali.

BACA JUGA: Cak Imin Temui SBY, dan AHY, Bahas Isu Kebangsaan

Apalagi dengan terus merosotnya elektabikitas Anies dan semakin jauh tertinggal dari Ganjar dan Parabowo.

“Tentu partai-partai ini tidak lagi melihat peluang di situ dan akan memilih merapat pada PDIP atau Gerindra,” jelasnya.(maj/fajar)

0 Komentar