SUKABUMIEKSPRES – Jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) Seksi II (Cigombong-Cibadak) diharapkan betul Pemerintah Kabupaten Sukabumi bisa segera selesai.
Keberadaannya nanti bisa mempermudah wisatawan mendapatkan akses ke berbagai tempat wisata, terutama di kawasan pantai selatan Kabupaten Sukabumi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menuturkan akses menjadi salah satu kendala bagi para wisatawan datang ke Sukabumi. Pasalnya, selama ini wisatawan kerap dihadapkan dengan kemacetan di berbagai titik.
Baca Juga:DKP3 Kota Sukabumi Perketat Masuknya Hewan KurbanJabar Provinsi Pertama Permanenkan Kebijakan WFA
“Terutama saat weekend atau long weekend. Dari Jakarta ke Sukabumi bisa sampai sepuluh jam. Makanya ada istilah, daripada ke Sukabumi mending umrah sekalian karena saking lamannya perjalanan akibat terjebak macet,” terang Marwan, belum lama ini.
Marwan meyakini jalan tol Bocimi akan sangat berdampak terhadap perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Terutama bagi kawasan-kawasan wisata di sekitar Palabuhanratu dan sekitarnya.
“Kalau seksi 2 tol Bocimi selesai, saya yakin perkembangan Palabuhanratu akan sangat luar biasa. Hanya cukup butuh waktu dua jam dari Jakarta ke Sukabumi,” tegasnya.
Marwan mengaku terus menjalin komunikasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol agar pembangunan tol Bocimi seksi 3 dan 4 juga ada percepatan.
Sebab, potensi wisata Kabupaten Sukabumi tak hanya tersentralisasi di kawasan Palabuharatu, tapi hampir menyebar di 47 kecamatan.
“Potensi wisata di Kabupaten Sukabumi itu bisa dikatakan mimpinya orang Jakarta. Kejenuhan aktivitas di kota-kota besar membuat warganya memilih me-refresh ke Sukabumi. Tapi selama ini mereka kesulitan akses,” jelas Marwan.
Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan bagi Kabupaten Sukabumi, selain pertanian. Karena itu, para Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemkab Sukabumi menempatkan pariwisata dan pertanian jadi prioritas.
Baca Juga:Mahfud MD: Teknologi Informasi BP2MI Bisa Minimalkan TPPOPresiden Pastikan Pemerintah Lakukan Integrasi Industri
“Biasanya sektor yang jadi andalan itu industri manufaktur. Tapi sekarang pariwisata dan pertanian,” pungkasnya. (ist)