SUKABUMIEKSPRES – Kurun enam bulan terakhir, bencana di Kota Sukabumi terjadi sebanyak 73 kali. Jenisnya masih didominasi bencana hidrometeorologi.
Data BPBD setempat, dari 73 kali kejadian selama semester pertama tahun ini terdiri dari tanah longsor sebanyak 26 kali, cuaca ekstrem sebanyak 20 kali, banjir 8 kali, kebakaran 14 kali, dan puting beliung sebanyak 5 kali.
“Selama periode Januari-Juni tahun ini tercatat sebanyak 73 kali kejadian. Mayoritas masih didominasi bencana hidrometeorologi,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, pada keterangan resminya, kemarin (11/7).
Baca Juga:Pesan Wali Kota Komunitas Fans Musik Harus Jaga KebersamaanAtlet Kormi Sumbang 12 Medali untuk Jabar
Bencana paling banyak terjadi pada Maret sebanyak 25 kali. Selanjutnya pada Februari sebanyak 16 kali, Mei sebanyak 11 kali, April sebanyak 10 kali, Juni sebanyak 10 kali, dan Januari sebanyak 1 kali.
“Khusus pada Juni terdapat 10 kejadian terdiri dari cuaca ekstrem sebanyak 3 kali, banjir 1 kali, tanah longsor 1 kali, serta kebakaran permukiman 5 kali,” jelasnya.
Zulkarnain menegaskan hingga saat ini status bencana siaga darurat banjir dan tanah longsor. Karena itu masyarakat tetap diimbau siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
“Status darurat banjir dan longsor berlaku sejak 10 Oktober 2022 hingga 31 Mei 2023. Tapi kami juga selalu waspada mengantisipasi kemarau,” pungkasnya. (ist)