SUKABUMIEKSPRES– Polres Sukabumi Kota melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tewasnya pelajar karna tawuran antarpelajar yang menewaskan seorang siswa yang bersekolah di salah SMK swasta di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (9/8) dini hari.
“Untuk mengungkap tewasnya AR (18) saat terjadi tawuran antarpelajar dari dua SMK swasta di Kota Sukabumi di Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi mulai dari keluarga dan rekan korban hingga warga yang berada di lokasi kejadian,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo di Sukabumi, Rabu.
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian sesuai keterangan saksi, korban AR pada Selasa, (8/8) pukul 23.00 WIB masih berada di rumahnya sedang bermain handphone.
Baca Juga:Tahun Depan Usulkan Bantuan Perbaikan 93 RutilahuKapolres Bagi-bagi Sarung ke Opang
Namun sekitar pukul 00.30 WIB pada Rabu, (9/8) korban tiba-tiba keluar rumah dengan dijemput oleh beberapa orang rekannya.
Namun pada pukul 02.15 WIB, pihak keluarga menerima informasi bahwa AR dilarikan ke RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi dan 15 menit kemudian pelajar ini dinyatakan meninggal dunia.
Diduga saat berada di rumahnya korban sudah janjian dengan rekan-rekannya untuk merencanakan tawuran dengan pelajar SMK lainnya.
Informasi yang berkembang di media sosial tawuran antar-pelajar itu berasal dari dua SMK berbeda yakni SMK P dan SMK BT, di mana AR merupakan pelajar SMK P.
Saat tawuran pecah diduga korban terkena sabetan senjata tajam di bagian pangkal paha kiri yang mengakibatkan terjadi pendarahan parah. Usai korban terkapar, seluruh pelajar yang terlibat tawuran itu kabur meninggalkan AR seorang diri.
Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa korban ke RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi untuk mendapatkan pengobatan, namun sayang nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Menurut Ari, dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, sebelum tawuran pecah, korban sudah janjian untuk ikut tawuran bersama rekan-rekannya.
Baca Juga:Tiga Kelurahan Tuntaskan P2RWKembali Masuk Bui Usai Sepekan Bebas
“Kita masih dalami kasus ini dan untuk saksi yang sudah meminta keterangan dari pihak keluarga sebanyak dua orang, masyarakat tiga orang serta teman-teman korban empat orang. Mohon doanya dan dukungan dari masyarakat agar kita bisa segera mengungkap kejadian ini,” tambahnya.