SUKABUMIEKSPRES— Deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto memperjelas posisi Jokowi. Sejalan dengan wacana koalisi besar yang digagas Jokowi awal April lalu.
Saat itu, ada beberapa petinggi partai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di DPP PAN. Ada lima partai yang diwacanakan menjadi bagian dari koalisi besar, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PPP. Namun belakangan, PPP memilih ke PDIP.
BACA JUGA: Sekjen Gerindra: Dukungan Golkar bagi Prabowo Sangat Penting
Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyoroti simbol-simbol politik yang menguatkan analisisnya.
Baca Juga:Naas, Ditinggal ke Warung Rumah Emed Ludes TerbakarLakalantas, Melibatkan Dua Motor di Parungkuda
Salah satunya, terlalu kebetulan jika PAN dan Golkar mengumumkan dukungan untuk Prabowo di hari dan lokasi yang sama. Untuk itu, ia menganalisis jika ini merupakan bagian dari dukungan Jokowi untuk Prabowo.
“Itu kemungkinan ada arahan itu, kalau tidak ada arahan, pasti harinya berbeda, tempatnya berbeda gitu loh,” jelas Ujang,Minggu, 13 Agustus.
Lebih lanjut Ujang menyebut, bergabungnya Golkar serta PAN dapat menjadi kekuatan besar yang signifikan bagi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk bertarung di Pilpres 2024 nanti. Dengan catatan koalisi terus solid.
BACA JUGA: Pilpres 2024, PAN Disebut Condong Dukung Prabowo
Meski didukung koalisi besar, itu bukan jaminan bisa memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Sebab, pengalaman pilpres 2014, saat itu Prabowo Subianto juga didukung koalisi besar. Prabowo-Hatta Rajasa saat itu didukung Partai Golkar, PAN, Gerindra, PKS, PPP, serta PBB.
Di sisi lain, lawan politiknya yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla yang diusung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura memenangkan ajang demokrasi lima tahunan itu.
Bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo mengaku tak khawatir meski Prabowo didukung koalisi besar.
Menurutnya, PDIP sudah terbiasa dikeroyok dalam gelaran pilpres. Pada pilpres 2014 kata Ganjar, partai pendukung Prabowo sangat banyak.
Baca Juga:Pemkab dan Poktan TNGHS Bahas Pemberdayaan Sektor Perikanan dan PeternakanTP PKK Kabupaten Sukabumi Peringati HKG ke-51
“Kejadian ini kita catat dalam perjalannya dan selalu ada dinamika yang berubah,” terangnya dikutip dari Jawa Pos (group FAJAR), Minggu, 13 Agustus.
Sementata analis Politik Universitas Muhamadiyah (Unismuh) Makassar A Luhur Prianto menuturkan partai-partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah on the track, sejak awal kehadirannya memang dikendalikan oleh istana.