SUKABUMIEKSPRES– Ancaman berbagai penyakit berpotensi terjadi saat kemarau. Di antaranya ISPA, DBD, maupun diare. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi pun mengingatkan masyarakat terhadap ancaman potensi itu.
Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, mengatakan pada kemarau bisa menimbulkan potensi polusi udara yang cukup tinggi. Kondisi itu bisa menyebabkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan pernapasan dan lainnya.
“Misalnya ISPA, diare, maupun DBD,” kata Wita kepada wartawan, kemarin (30/8).
ISPA misalnya, kata Wita, selama periode Januari-Juli di Kota Sukabumi tercatat sebanyak 35.045 kasus. Penderitanya didominasi anak-anak. Sementara DBD hingga Juli 2023 terdapat sebanyak 159 kasus.
Baca Juga:Kualitas Udara Sangat Baik, Hasil Uji Ambien Sistem Passive SamplerYusril Masuk Bursa Cawapres 2024, Paket Bersama Prabowo
“Jika melihat dari data yang ada kasus DBD lebih banyak pada Januari yang jumlahnya mencapai 43 kasus sementara jumlah paling sedikit terjadi pada Juli yang hanya 10 kasus. Sedangkan diare per Januari sampai Juli 2023 tercatat ada 2.214 balita dari total warga yang mengalami diare 5.757 orang,” terangnya.
Pada musim kemarau saat ini, cuaca dapat berubah secara tiba-tiba dari panas menjadi dingin. Hal tersebut menyebabkan tubuh harus beradaptasi cukup keras.
“Dampaknya berpotensi menyebabkan imunitas tubuh menurun dan masyarakat rentan terkena penyakit,” ucapnya.
Tingginya kasus pada kemarau disebabkan faktor debu yang beterbangan. Gejala ISPA biasanya diindikasikan dengan batuk, tenggorokan sakit, dan badan pegal.
“Jika mengalami gejala tersebut warga dapat berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” jelasnya.
Wita mengimbau warga tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat berkegiatan di luar ruangan.
“Pencegahan terhadap penyakit seperti ini harus dilakukan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Tetap jaga prokes seperti memakai masker. Upaya lainnya istirahat dengan waktu yang cukup dan berolahraga secara teratur,” pungkasnya. (mg4)