Pantai Cibutun Dipenuhi Sampah, Disebut-sebut Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia

Pantai Cibutun Dipenuhi Sampah, Disebut-sebut Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Kawasan Pantai Cibutun di Desa Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi mendadak jadi sorotan. Hal itu menyusul viralnya video tumpukan sampah di kawasan pantai selatan tersebut.

Bahkan, konten kreator Pandawara Group menyebut pantai itu sebagai pantai terkotor nomor 4 di Indonesia.

Pada video yang diunggah Pandawara Group di akun Instagram dan Tiktok-nya, mereka menancapkan kertas bertuliskan

“Selamat Datang di Pantai Terkotor No. 4 di Indonesia”.

Baca Juga:Jumlah Pegawai di Pemkot Sukabumi Kembali BerkurangSekda Ajak Mahasiswa Ummi Berkontribusi Nyata

Pemerintah Kabupaten Sukabumi pun merespons viralnya video itu. Bahkan rencananya Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi akan melaksanakan Karya Bhakti TNI berupa penanganan sampah yang menggunung di Pantai Cibutun.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Sigit Widarmadi mengapresiasi rencana kegiatan itu. Agendanya, kegiatan bersih-bersih itu akan dilaksanakan pada 4-7 Oktober 2023. Selain TNI, turut serta pada rencana kegiatan tersebut unsur Forkompimda, Forkompicam Simpenan, dan stakeholder lainnya.

“Kami berterimakasih karena ini salah satu spot pariwisata yang mungkin orang menjadi ogah datang. Mereka malas datang ketika ini kotor. Tetapi ketika ini sudah bersih, mudah-mudahan kedepan kita semua bisa menjaga supaya tidak terjadi hal ini lagi,” ujar Sigit kepada wartawan saat meninjau lokasi, kemarin (2/10).

Sigit pun mengapresiasi Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi yang menginisiasi rencana penanganan sampah di Pantai Cibutun. Termasuk elemen masyarakat, perangkat daerah, dan elemen lainnya.

“Kita bersama-sama bergerak. Tapi ini bukan karena konteks setelah viral di media sosial. Tapi ini menjadi kewajiban bersama bahwa kawasan pantai atau lingkungan harus betul-betul dijaga,” tegasnya.

Sigit menduga, tumpukan sampah di kawasan Pantai Cibutun bukan karena dibuang wisatawan. Kemungkinan sampah itu terbawa dari daerah hulu yang bermuara ke laut.

“Kita lihat sampah di sini. Kalau saya melihat, mohon maaf, bukan karena pengunjung yang membuang sampah. Tetapi sampah ini dibawa dari laut yang berawal terbawa dari sungai,” terangnya

Baca Juga:Harga Daging Ayam Naik, Dipicu Berkurangnya PasokanAPBD Perubahan Harus Berperan Sentral untuk Masyarakat dan Pemulihan Ekonomi

Sigit mengajak masyarakat ke depan bisa menjaga kebersihan lingkungan. Terutama di objek-objek wisata karena tak menutup kemungkinan orang akan enggan datang saat kondisi lingkungannya jorok atau kotor.

0 Komentar