SUKABUMI EKSPRES– Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Sukabumi bersama lapisan warga di Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunungpuyuh dan tim BPBD bergerak cepat menangani pascabanjir limpasan.
Penanganan dilakukan dengan menormalisasi aliran sungai.
Kepala Dinas PUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto, menjelaskan hasil susur sungai ditemukan fakta bahwa terjadinya banjir akibat terhambat sampah. Selain itu terjadi juga penyemputan saluran air serta dampak pembangunan di garis sempadan sungai (GSS).
“Hasil analisa kami memang terjadi penyempitan saluran air akibat pembangunan yang dilakukan masyarakat,” kata Sony kepada wartawan ditemui saat peninjauan di RW 09 Kelurahan Sriwidari, kemarin (14/11).
Baca Juga:Kerap Kebanjiran saat Hujan, Akibat Robohnya Tanggul Saluran AirGali Potensi Siswa Melalui Gelar Prestasi
Sebelumnya, lanjut Sony, Dinas PUTR telah melakukan beberapa penanganan sejak tahun lalu sampai September tahun ini. Sebab, di kawasan itu merupakan daerah langganan banjir setiap hujan.
Pada kesempatan itu dilakukan pembersihan sungai dengan menyingkirkan sampah di aliran sungai. Sampah itu yang selama ini menyumbat aliran air.
Sony mengaku akan segera memperbaiki bangunan talud atau tembok penahan tanah. Anggaran perbaikannya akan dialokasikan dari biaya tak terduga (BTT).
“Sebetulnya sumber utama banjir limpasan ini bukan karena robohnya TPT yang belum diperbaiki. Tapi lebih kepada volume sampah di aliran sungai. Sekaligus juga kita akan lakukan pengerukan karena terjadi pendangkalan, memlebarkan saluran yang menyempit, serta meninggikan bangunan TPT agar air yang meluap saat debitnya tinggi,” jelasnya.
Ketua RW 09, Didin Jalaludin, mengaku imbauan tidak membuang sampah sembarangan sudah sering disosialisasikan kepada masyarakat. Namun, sampah kemungkinan berasal dari daerah lain.
“Setiap hujan wilayah kami kerap banjir. Pada Minggu banjirnya cukup parah,” terangnya. (ist)