SUKABUMI EKSPRES – Polres Sukabumi Kota menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan seorang Driver Grab Car, Suparno (55) asal warga Kampung Kebonduren, RT01 RW05, Kalimulya, Cilodong, Kota Depok yang ditemukan tewas di dalam mobil mini bus di halaman parkir mini market di Kampung Cireunghas, RT03 RW02, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (9/1).Â
Rekontruksi yang mendapat pengawalan dari Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota ini dilakukan dua pelaku berinisial JF (30) asal warga Cigugur Kabupaten Pangandaran dan DP (23) asal warga Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Dalam kesempatan ini kepolisian pun sekaligus mengumpulkan bukti-bukti dan fakta-fakta lain dalam kasus pembunuhan yang tengah diselidiki, untuk dilimpahkan perkaranya ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi.Â
Baca Juga:Atap Rumah Ambruk, Penghuninya Harus MengungsiPolisi Selidiki Kasus Perusakan Vila
Pantauan dilapangan rekonstruksi dilakukan di dua titik, pertama saat pemesanan grab car dan pembunuhan yang digelar di halaman Mapolsek Cireunghas dengan melakukan 30 adegan.
Setelah itu, dua tersangka langsung kembali melakukan reka adegan sebanyak 34 adegan di lokasi pembuangan mayat, di halaman parkir salah satu mini market di Kampung Cireunghas, RT03 RW02, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi.
Kanit Jatanras Polres Sukabumi Kota, Ipda Budi Bachtiar mengatakan, jumlah total rekonstruksi dilakukan dengan 64 adegan dimulai perencanaan. Yaitu di daerah Jakarta sampai dengan perjalanan ke Sukabumi.
“Jadi diketahui adegan ke 27 dan 28, korban itu dinyatakan meninggal dunia menurut pelaku. Untuk penyebab kematiannya, karena cekikan terus dilakban dan ikatan dengan tali rafia,” kata Budi pada Selasa (09/01).
“Tak ada reka adegan tambahan pada rekontruksi tersebut, dan semua adegan telah sesuai dengan BAP dan Alhamdulillah lancar semuanya,” paparnya.
Pada adegan ke 25, 26 dan 27, kata Budi, pelalu melilit dengan lakban hingga korban meninggal dunia. Untuk TKP ada di beberapa tempat yaitu dari mulai pemesanan daerah Jakarta hingga dibawa dan dieksekusi di daerah Bogor.
“Nah, kemudian dibawa ke daerah Sukabumi Cireunghas. Jadi di Cireunghas merupakan TKP pembuangan mayat, kemudian oleh pelaku ditinggalkan dan pelaku melarikan diri ke arah Garut,” paparnya.
Baca Juga:Dua ‘Daerah Kembar’ Ikat Kerja SamaPembaretan Samapta kepada 24 Bintara
Menurutnya, korban telah meninggal dunia saat dalam perjalanan. Karena pada saat dilakban dan diikat menggunakan tali rafia, korban tengah dalam perjalanan antara Jakarta ke Sukabumi. Saat diikat, korban sempat melakukan perlawanan.