SUKABUMI EKSPRES – Warga Kampung Paledang RT 009/003 Desa Cimahi Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi dikagetkan terserempetnya seorang perempuan oleh kereta api Pangrango pada Selasa (9/1) sekitar pukul 17.43 WIB.
Saat kejadian identitasnya belum diketahui.
Identitas korban pun terungkap setelah ada keluarga melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Korban berinsial FCB (22) merupakan seorang mahasiswi yang merupakan warga Kampung Cikukulu Desa Cisande Kecamatan Cicantayan.
Baca Juga:Pj Wali Kota Beberkan Capaian PembangunanMPP Berpindah ke Kantor DPMPTSP
Kapolsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak mengatakan, korban tewas terserempet KA Pangrango merupakan warga Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan.
Sebelum identitasnya diketahui, kata Ridwan, pihaknya telah berupaya mencari identitas korban melalui sidik jari menggunakan alat Biomorf Fingerprint. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Identitas korban baru diketahui saat seorang warga melaporkan kehilangan anggota keluarganya di RSUD Sekarwangi,” kata Ridwan kepada wartawan, kemarin (10/1).
Hasil olah TKP dan pemeriksaan beberapa saksi-saksi, kronologis kejadian diawali saat korban diketahui turun dari angkot di depan pangkalan ojek sekitar pukul 15.30 WIB. Korban meminta tukang ojek mengantarkannya ke Cicantayan dan turun di sekitar TKP.
“Sekitar pukul 17.20 WIB, korban sempat mendatangi warung di sekitar TKP untuk membeli kerupuk. Pemilik warung sempat menanyakan korban mau ke mana. Tetapi korban tidak menjawab pertanyaan. Setelah itu korban berjalan kembali ke sekitaran rel KA Pangrango,” tuturnya.
Tak lama setelah itu, warga geger karena menemukan ada seorang perempuan tergelatak di tengah rel kereta api.
“Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi patah pada beberapa bagian tubuhnya,” imbuhnya.
Baca Juga:Mahfud MD Tanggapi Data Anggaran Pertahanan Perlu Dibuka ke PublikPrabowo Pernah Gadaikan Tanah untuk Bantu Anies Jadi Gubernur DKI
Diduga korban tewas setelah tertabrak KA Pangrango arah Sukabumi menuju Bogor. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak.
“Tadi pagi (kemarin), pihak keluarga sudah membawanya dan memakamkannya,” pungkasnya.
NS (48), orangtua korban, mengaku mendapatkan informasi dari teman anaknya. NS pun mencoba mencari informasi itu di media sosial.
“Saya langsung ke rumah sakit untuk memastikan. Ternyata benar, itu anak saya,” kata NS kepada wartawan, kemarin.
Korban pamit pada Selasa (9/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu korban yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu membawa perlengkapan kuliah.