Kondisi Tanah Labil, Ruas Jalan Kabupaten di Bantarkalong Amblas

Kondisi Tanah Labil, Ruas Jalan Kabupaten di Bantarkalong Amblas
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Ruas Jalan Kabupaten di Kampung Pasir Petir, RT05 RW06, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara Amblas akibat tergerus longsor, Senin (23/1) lalu, sekitar pukul 9.30 WIB. Peristiwa ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Warungkiara dengan Intensitas yang cukup tinggi.

Kepala Desa Bantarkalong Rohmatulloh, melalui Kasi Pemerintahan Desa Bantarkalong Muhaimin mengatakan, bencana alam tanah longsor ini yang terjadi pada Senin (22/01) sekira pukul 09.30 WIB, saat wilayah tersebut diguyur hujan deras.

“Akibatnya hujan deras, jalan milik kabupaten ini tergerus longsor dengan panjang 10 meter, lebar 1 meter, tinggi 8 meter,” kata Muhaimin

Baca Juga:Warga Minta Dinas PU Perbaiki Gorong-gorong AmbrolNama Pj Walkot Dicatut untuk Menipu

Selain longsor di ruas jalan kabupaten, masih kata Muhaimin, peristiwa serupa juga terjadi di pemukiman warga tepatnya di Kampung Cigadog RW01 RT06 yang mengancam 1 unit rumah milik Epen yang dihuni oleh 1 KK 5 Jiwa.

“Tak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana tanah longsor ini, hanya saja ruas jalan kabupaten terancam putus, dan satu rumah warga terancam gerusan tanah,” bebernya.

Ia menambahkan, upaya yang sudah dilakukan Pemdes Bantarkalong dalam menyikapi bencana alam ini, diantaranya melakukan koordinasi dengan Forkopimcam Warungkiara, P2BK Kecamatan Warungkiara, Babinsa, Babinkamtibmas, untuk memberikan himbauan kepada warga terkait kewaspadaan, akibat cuaca ekstrim.

“Untuk kebutuhan mendesak, kami membutuhkan Karung dan Bronjong ” ungkapnya.

Muhaimin juga menjelaskan, ruas jalan kabupaten yang tergerus longsor ini, merupakan akses vital warga menuju tempat publik.

“Seperti sekolah, layanan kesehatan, pasar dan area publik lainnya,” bebernya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pemerintah Desa Bantarkalong bersama masyarakat setempat, telah berinsiatif memasang penghalang di lokasi tempat longsoran.

“Iya, karena khawatir takut ada pengendara yang masuk ke jurang. Makanya, dibuatlah penghalang dengan alat seadanya. Apalagi kalau malam hari, karena di wilayah tersebut minim Penerangan Jalan Umum (PJU),” pungkasnya. (SZ/IST)

0 Komentar