SUKABUMIEKSPRES – Jadi sorotan! Pasalnya pada tanggal 25 Januari 2024 kemarin Univ ITB atau Institut Teknologi menawarkan layanan pinjaman online (pinjol) kepada mahasiswa, untuk membayar biaya kuliah.
Diketahui, layanan pinjol untuk pembayaran biaya kuliah mahasiswa
Univ ITB ini bekerja sama dengan fintech Danacita, dan memberikan opsi pembayaran cicilan dalam waktu 6 bulan atau 12 bulan.
Kebijakan Univ ITB ini menuai banyak kontroversi dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa kebijakan ini tidak tepat, karena dapat menimbulkan masalah baru bagi mahasiswa, seperti beban utang yang besar dan risiko gagal bayar.
Baca Juga:Vivo Y100 5G Resmi Rilis! Berikut Review Keunggulan Spek dan HarganyaViral! Disparekraf DKI Buka Loker dengan Syarat Pelamar Miliki iPhone 13 Pro
Danacita sendiri merupakan fintech yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namun fintech pinjol secara umum memiliki reputasi yang buruk karena sering menerapkan bunga tinggi dan praktik penagihan tidak etis.
Universitas terbaik ini sendiri telah memberikan klarifikasi bahwa layanan pinjol ini hanya sebagai opsi tambahan, bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan untuk membayar biaya kuliah. ITB juga memastikan bahwa mahasiswa tidak akan dipaksa untuk menggunakan layanan ini.
Namun, kritik dari berbagai pihak tetap bergulir. Banyak yang menilai bahwa kebijakan universitas terbaik ini justru akan melegalkan praktik pinjol di lingkungan kampus, serta mereka juga khawatir keputusan ini akan membuat mahasiswa lebih rentan terhadap risiko gagal bayar.
Kebijakan universitas terbaik ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Perguruan tinggi harus lebih cermat dalam membuat kebijakan yang terkait dengan keuangan mahasiswa, karena harus memperhatikan aspek keamanan dan kesejahteraan mahasiswa