SUKABUMI EKSPRES – Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi menyambangi kantor BPBD setempat pada Rabu (31/1). Kunjungan itu dilakukan karena BPBD merupakan mitra Komisi 3 sekaligus ingin mengetahui kondisi penanganan pascabencana puting beliung di Kecamatan Cibeureum.
“Harapannya ada tindak lanjut dari pengajuan-pengajuan dari BPBD sekaligus kita melihat proses mitigasi yang sudah dilaksanakan terkait sebelum dan pascabencana di Cibeureum,” kata Ketua Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi, Gagan Rachman Suparman, Kamis (1/2).
Gagan mendapatkan laporan dari BPBD bahwa telah melakukan dukungan dan bantuan kepada masyarakat. Sesuai dengan kapasitas BPBD. Sedangkan urusan tindaklanjut dan pembangunan adalah kewenangan Dinas PUTR.
Baca Juga:Retribusi PKB Dihapus, Uji KIR Kendaraan MembeludakKomitmen Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
“Mudah-mudahan kegiatan bisa berlanjut sesuai dengan penambahan anggaran. Intensitas kebencanaan di Kota Sukabumi tidak bisa diprediksi. Jadi kita tidak bisa mengubah hak Allah terkait musibah ini,” ujarnya.
Gagan mengapresiasi BPBD yang sudah berbuat maksimal. Jika ditemukan kekurangan, lebih karena kurangnya kapasitas anggaran yang digunakan untuk menindaklanjuti setiap proses yang terjadi di lapangan.
“Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan selalu menjaga kebersihan lingkungan jangan buang sampah sembarangan. Batas jarak dari hunian ke pinggir sungai itu minimal delapan meter. Bencana bukan hanya disebabkan hujan saja tapi disebabkan angin puting beliung,” tuturnya.
Kalak BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, menjelaskan, kehadiran rombongan Komisi 3 ke kantornya adalah untuk mengetahui perkembangan kasus bencana puting beliung yang terjadi Sabtu (27/1) pekan lalu.
“Kunjungan Komisi 3 ingin mengetahui sejauh mana perkembangan kasus puting beliung di Kecamatan Cibeureum. Kami jelaskan pada para anggota Dewan, jika pada hari itu juga pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB BPBD langsung bergerak ke lapangan sekalian melakukan pendataan,” ungkapnya.
Karena waktu tidak memadai, BPBD segera menyiapkan posko pendataan untuk melakukan penelusuran kondisi tempat tinggal warga pascabencana.
“Kami melakukan Identifikasi lapangan seperti bangunan roboh dan atap rumah yang juga rusak tersapu angin dan ada juga pohon yang tumbang dan menimpa atap rumah. Pada malam minggunya dilakukan rapat koordinasi membagi tugas untuk mengevakuasi kebencanaan supaya terstruktur,” jelas Novian.
Baca Juga:Kaesang Pangarep Berharap Jokowi Bisa Ikut Kampanye PSIMahfud MD Pamer Surat Resign Sebagai Menkopolhukam di Medsos
Setelah itu lalu dibentuk pembagian tim yaitu tim evakuasi pohon tumbang. Mereka Evakuasi puing-puing. Berkat kekompakan bersama TNI dan Polri hari Minggu proses evakuasi telah tuntas.