Dampak Stunting pada Anak dan Cara Mencegahnya

Dampak Stunting pada Anak
Dampak Stunting pada Anak
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES – Stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, dapat membawa dampak serius bagi anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut beberapa dampak stunting pada anak:
Jangka Pendek:

1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik: Anak stunting akan memiliki tubuh yang lebih pendek dan kurus dibandingkan anak seusianya.

2. Gangguan perkembangan kognitif: Stunting dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan otak dan kemampuan belajar anak.

Baca Juga:Apa Itu Stunting? Berikut Penjelasan serta Deretan PenyebabnyaSinopsis Film Humanity Bureau beserta Fakta-Fakta Menariknya

3. Gangguan sistem kekebalan tubuh: Anak stunting lebih mudah terserang penyakit infeksi.

4. Peningkatan risiko anemia: Kekurangan zat besi dan vitamin B12 yang sering menyertai stunting dapat menyebabkan anemia.

Jangka Panjang:

1. Penurunan produktivitas dan pendapatan: Stunting dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar dan bekerja di masa depan, sehingga menurunkan potensi mereka untuk mencapai kesuksesan.

2. Peningkatan risiko penyakit kronis: Stunting meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke di masa dewasa.

3. Kematian dini: Stunting dapat meningkatkan risiko kematian pada anak, terutama pada usia balita.

Cara Mencegah Stunting

Stunting dapat dicegah dengan berbagai upaya, antara lain:

1. Memenuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui:

-Konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan protein, zat besi, vitamin A, dan asam folat.

-Minum tablet tambah darah (TTD) secara rutin.

Baca Juga:Review Ghost Rider Spirit of Vengeance: Tontonan Bioskop Trans TV Debat Pamungkas Capres 2024: Tema, Jam, dan Lokasinya

-Mengikuti program Pemberian Makanan -Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan menyusui.

2. Memberikan ASI Eksklusif:

-Berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan.

-Lanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun atau lebih, dengan pemberian MPASI yang tepat waktu dan bergizi.

3. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan:

-Pastikan akses ke air bersih dan sanitasi yang layak.

-Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di keluarga.

4. Meningkatkan Akses ke Pelayanan Kesehatan:

-Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Imunisasi lengkap untuk anak.

-Konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan dan gizi anak.

5. Meningkatkan Pendidikan Ibu tentang Kesehatan dan Gizi:

0 Komentar