Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah merilis Maklumat Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk penetapan Awal Ramadan, 1 Syawal dan 10 Zulhijah 1445 H.
Maklumat tersebut ditetapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Merujuk pada hasil hisab tersebut, PP Muhammadiyah menyatakan bahwa pada tanggal Ahad 10 Maret 2024 bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) di wilayah Indonesia, kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Baca Juga:Kenali Sifat dan Karakter Gemini yang Punya Tidak Stabilan Dalam EmosionalTaurus Mempunyai Ketangguhan dan Kekuatan yang Tinggi
“Pada hari Ahad Legi, 29 Syakban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB,” tulis keterangan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada maklumat yang dirilis pada tanggal 29 Desember 2023 lalu.
Dengan demikian, PP Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, tanggal 11 Maret 2024.
1 Ramadan Versi Pemerintah.
Adapun menurut ketetapan oleh Pemerintah, jika merujuk pada kalender Islam Hijriah tahun 2024 yang dirilis oleh Kemenag RI, awal puasa Ramadhan diperkirakan akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024. Tanggal tersebut bertepatan dengan hari Selasa Pon.
Kendati demikian, penetapan ini belum bersifat resmi. Keputusan resmi penetapan awal puasa Ramadhan akan dilakukan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama menjelang hari-hari akhir bulan Syaban.
1 Ramadan Versi Nahdlatul Ulama.
Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) juga belum menetapkan tanggal 1 Ramadan 2024. Namun, jika merujuk pada tahun-tahun sebelumnya, NU biasanya menunggu keputusan Kemenag.
Kepastian 1 Ramadan tersebut akan ditentukan setelah dilangsungkan sidang isbat yang menggunakan metode pengamatan hilal oleh Kemenag.