SUKABUMI EKSPRES – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Sukabumi, menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Sukabumi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi dan Tugu Adipura Kota Sukabumi, Kamis (7/3).
Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah agar dapat menstabilkan harga beras yang kini masih meroket.
Dari pantauan, massa mulai berorasi di depan Balai Kota Sukabumi sekira pukul 13.00 WIB dan selang beberapa jam langsung bergeser di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi dan malam hari lanjut di Tugu Adipura Kota Sukabumi dengan mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran Polres Sukabumi Kota.
Baca Juga:TMMD Relevan dengan RPJMD Kabupaten SukabumiKodim Bikin Kinclong Pantai Berpredikat Terkotor
Koordinator aksi sekaligus Ketua GMNI Sukabumi Raya, Anggi Fauzi menjelaskan, aksi ini untuk menyikapi persoalan harga beras yang kini melambung tinggi.
Sebab itu, mahasiswa menuntut pemerintah agar dapat kembali menstabilkan harga kebutuhan pokok tersebut.
“Kami menuntut bagaimana kita meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya DPRD agar bisa kembali menyetabilkan harga beras di Kota Sukabumi,” jelas Anggi kepada wartawan, Kamis (7/3).
Selain itu, sambung Anggi, mahasiswa menuntut pemerintah dapat menyerap gabah yang dihasilkan petani lokal lantatan harga gabah petani saat ini berkisar Rp5.000 ribu per kilogram.
“Kami menuntut agar pemerintah dan DPRD merekomendasikan agar menyerap gabah kering dari para petani lokal,” ujarnya.
Anggi menambahkan, mahasiswa juga menolak dengan tegas rencana impor beras yang akan dilakukan pemerintah menjelang panen raya pada April mendatang.
“Pada April ini, akan masuk kepada momentum panen raya, tapi pemerintah pusat akan mewacanakan untuk melakukan impor beras dan itu yang kita tolak. Tuntutan kita tolak impor beras, kembali stabilkan harga beras,” cetusnya.
Baca Juga:Menpan-RB Resmikan MPP Kota SukabumiDiskumindag Intensifkan Monitoring Harga Jelang Ramadan
Bukan hanya soal kenaikan beras, mahasiswa juga menyoal adanya wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, kenaikan BBM dapat berdampak besar masyarakat.
“Karena bagaiman pun ini akan berdampak besar bagi masyarakat terlebih harga beras sudah naik, muncul wacana kenaikan harga BBM,” pungkasnya. (Ist)