SUKABUMI EKSPRES– Cuaca ekstrem masih terjadi di Kota Sukabumi. Berbagai bencana hidrometeorologi terjadi di sejumlah daerah di wilayah itu kurun sepekan terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menyebutkan setidaknya terdapat empat kejadian bencana hidrometeorologi selama sepekan terakhir. Pemicu berbagai bencana itu akibat tingginya intensitas curah hujan.
“Curah hujan relatif masih cukup tinggi beberapa hari terakhir ini. Akibatnya, terdapat berbagai kejadian bencana tersebar di berbagai lokasi selama seminggu terakhir,” kata Novian, Jumat (12/4).
Baca Juga:Pengunjung Padati Kawasan PantaiPj Wali Kota Berbaur dengan Warga Salat Ied di Lapang Merdeka Sukabumi
Data BPBD setempat, pada Jumat (5/4) terjadi pohon tumbang di Jalan Merbabu Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh. Akibat peristiwa itu, bangunan Masjid Al Ikhlas yang berada di bantaran Sungai Cipelang tertimpa pohon tumbang.
Selanjutnya pada Sabtu (6/4), dilaporkan terjadi tanah longsor di Jalan Kopeng Kelurahan Karamat Kecamatan Gunungpuyuh. Materialnya menutup aliran sungai.
Bencana lainnya yakni rumah rusak terdampak curah hujan tinggi, Rabu (10/4). Lokasinya berada di Kampung Cibodas Kelurahan Sudajayahilir Kecamatan Baros.
Kerusakan terjadi pada bagian atap yang mengalami ambruk. Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa tersebut.
Sementara pada Jumat (12/4), di ruas Jalan Selakaso Kelurahan Babakan Kecamatan Cibeureum terjadi pohon tumbang. Akibat kejadian itu, pohon yang tumbang tersebut menutup sebagian badan jalan.
“Semua kejadian bencana sudah langsung ditangani personel kami di lapangan,” tuturnya.
Bagi bangunan rumah warga yang terdampak, kata Novian, BPBD memberikan bantuan bersifat kedaruratan. Misalnya kejadian atap rumah ambruk di Kampung Cibodas Kelurahan Sudajayahilir Kecamatan Baros pada Rabu (10/4).
Baca Juga:Aparatur Kecamatan Warudoyong Santuni Anak Yatim PiatuTim Dinkes Temukan Bahan Makanan Gunakan Pengawet
“Selain melakukan asesmen, kami juga memberikan bantuan terpal untuk menutup bagian atap yang ambruk. Bantuan ini sifatnya sementara. Untuk penanganan permanen, kami koordinasikan dengan dinas teknis,” pungkas dia. (ist)