Murtaqil dan Muhdanil Rela Jualan Gorengan Keliling Demi Bantu Orang Tua

Murtaqil Apham (12) Kelas 6 dan adiknya Muhdanil Asrol (9) Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipendeuy
Murtaqil Apham (12) Kelas 6 dan adiknya Muhdanil Asrol (9) Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipendeuy, Surade, Kabupaten Sukabumi tengah berjualan gorengan keliling.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Murtaqil Apham (12) Kelas 6 dan adiknya Muhdanil Asrol (9) Kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipendeuy, Surade, Kabupaten Sukabumi, rela setiap hari keliling kampung untuk berjualan gorengan demi membantu perekonomian orang tuanya.

Diketahui, Kakak beradik itu berasal dari Kampung Cicariu, RT 08/03, Desa Cipendeuy, Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi. Murtaqil Apham sudah hampir 6 tahun berjualan gorengan keliling. Gorengan yang dijual merupakan hasil olahan ibunya.

Sang ayah merupakan guru mengaji yang tidak punya pekerjaan tetap atau serabutan menjadi salah satu alasan Kakak beradik itu rela berjualan gorengan keliling kampung demi membantu perekonomian orang tuanya.

Baca Juga:Dana Desa 2024 Cair, Pemdes Cimanggu Bangun DrainaseWakil Bupati Ikuti Rakor Pemberantasan Korupsi dan Survei Penilaian Integritas

Saat ditanya, Murtaqil menuturkan, setiap pagi berjualan gorengan sebelum berangkat ke sekolah

“Ya, sebelum berangkat sekolah jualan gorengan dulu. Gorengan yang dijualan adalah, bakwan, odading dan donat,” kata Mutaqil kepada sukabumizone.com, Senin (22/4/2024).

Murtaqil mengaku, berangkat dari rumah sekitar pukul 06-00 WIB pagi. Kemudian keliling berjualan hingga pukul 07-15 WIB setiap hari, setelah itu lalu sekolah.

Terkadang, sepulang sekolah Ia kembali mengambil lagi hasil olahan ibunya untuk dijual keliling hingga sore hari.

“Perbiji harga gorengannya Rp 1000. Jika laku semua bisa mendapatkan uang sebesar Rp 100 hingga Rp 120 ribu dalam satu kali keliling. Tapi, jika sepi biasanya hanya membawa pulang uang sebesar Rp 70 ribu atau kadang kurang dari itu,” bebernya.

Semua hasil jualannya itu, sambung Murtaqil, diserahkan pada ibu untuk membantu kebutuhan sehari-hari,

“Saya hanya ngambil Rp 5 atau Rp 7 ribu untuk jajan dan menabung,” imbuhnya.

Baca Juga:Bappelitbangda Sosialisasikan Perbup Nomor 13/2024Pemkab Terima Penghargaan Pembangunan Daerah

Dua bocah Kakak beradik yang bercita-cita ingin menjadi ustadz atau pendakwah itu berharap kedepan perekonomian keluarganya ada perubahan,

“Harapan saya semoga cita-cita saya tercapai dan ekonomi keluarga saya bisa berubah dari yang pas-pasan menjadi berkecukupan,” lirih Murtaqil seraya mengucapkan Aamiin. (SZ)

0 Komentar