SUKABUMI EKSPRES– Jumlah kejadian bencana di Kota Sukabumi selama April tercatat sebanyak 72 kali. Dari berbagai kejadian, bencana hidrometeorologi masih mendominasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan cukup banyaknya bencana hidrometeorologi selama April karena dipicu masing tingginya curah hujan.
Kondisi tingginya intensitas curah hujan itu terjadi sejak awal tahun.“Ada 72 kejadian bencana selama April. Relatif cukup banyak kejadiannya,” kata Novian, Rabu (8/5).
Baca Juga:Kasus Perkawinan Anak Cenderung TurunIgornas Tingkatkan Kompetensi Guru PJOK
Bencana hidrometeorologi itu terdiri dari angin topan/puting beliung sebanyak 5 kejadian, banjir 15 kejadian, cuaca ekstrem 28 kejadian, gempa bumi 5 kejadian, kebakaran permukiman 3 kejadian, dan tanah longsor 16 kejadian.
Novian menuturkan berbagai kejadian bencana selama April mengakibatkan nilai kerugian materil ditaksir mencapai hampir setengah miliar rupiah atau sebesar Rp506.750.000.
“Petugas kami terus siap siaga menghadapi berbagai potensi bencana. Termasuk menghadapi musim kemarau,” tuturnya.
Bencana selama April terjadi merata di semua wilayah di Kota Sukabumi. Rinciannya, di Kecamatan Lembursitu terjadi 22 kali bencana, di Kecamatan Gunungpuyuh 11 kejadian, di Kecamatan Warudoyong 11 kejadian, di Kecamatan Baros 9 kejadian, di Kecamatan Citamiang 9 kejadian, di Kecamatan Cikole 5 kejadian, dan di Kecamatan Cibeureum sebanyak 5 kejadian.
Akibat bencana itu terdapat kerusakan bangunan. Angin puting beliung misalnya, menyebabkan sebanyak 100 unit rumah rusak, banjir mengakibatkan 50 unit rusak, cuaca ekstrem berdampak terhadap kerusakan 20 unit rumah, tanah longsor 10 unit, gempa bumi 5 unit, dan kebakaran 3 unit. (ist)