GSMS Atasi Minimnya Guru Bidang Kesenian dan Kebudayaan

Ist
FOTO BERSAMA: Para pelajar dari tingkat SD dan SMP di Kota Sukabumi peserta Panen Karya GSMS berfoto bersama Kepala Disdikbud Punjul Saepul Hayat.
0 Komentar

SUKABUMI – Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dinilai memiliki komitmen memajukan kebudayaan. Sehingga, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun ini memilih Kota Sukabumi sebagai satu–satunya daerah di Jawa Barat yang menerapkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, Barkah, menjelaskan dalam impelementasinya Disdikbud bersama Kemendikbudristek mengadakan seleksi terlebih dahulu untuk menetapkan seniman dan sekolah yang akan dilibatkan dalam GSMS. Adapun seni yang diajarkan kepada para pelajar dari dari 23 SD dan SMP merupakan bagian dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan.

“Kita awalnya melakukan seleksi penerimaan seniman pengajar. Kemudian, setelah ditetapkan sebanyak 23 orang, lalu ditetapkan pula 23 sekolah untuk implementasi GSMS. Bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga seni rupa diajarkan dalam GSMS,” jelasnya.

Program kolaboratif ini mampu menjawab kendala yang selama ini dialami oleh sekolah yaitu kurangnya tenaga pengajar dalam bidang seni dan kebudayaan.

Baca Juga:Perumda Air Tirta Jaya Mandiri Harus Dirasakan MasyarakatBawaslu Temui Sekda Kabupaten Sukabumi Bahas Netralitas ASN

“Kota Sukabumi sangat antusias menerima program ini. Sebab, di tengah minimnya guru–guru yang mengajarkan seni dan budaya, ternyata kolaborasi ini menghasilkan karya luar biasa yang ditunjukkan dalam dua hari penampilan,” tuturnya.

Panen Karya GSMS yang merupakan puncak dari pelaksanaan program tersebut dapat terselenggara berkat dukungan berbagai pihak. Di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi. (ist)

0 Komentar