SUKABUMI, SUKABUMI, JABAREKSPRES.COM – Sebanyak 1.111 orang pelajar serta guru pendamping SD hingga SMA Sederajat mengikuti Festival Olahraga Pendidikan (FOP). Kegiatan itu diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Pariwisata dan Olahraga (Disporapar), Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia, dan Ikatan Guru Olahraga Nasional Kota Sukabumi.FOP dibuka secara resmi Penjabat Wali Kota Kusmana Hartadji bertepatan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka, kemarin (19/9).Sekretaris Disporapar Kota Sukabumi, Ganjar Ramdani Saputra, mengatakan FOP diselenggarakan pada 18-20 September 2024 di GOR Merdeka. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk membudayakan dan memasyarakatkan olahraga di kalangan pelajar.
“Jadi, ini merupakan festival bukan kejuaraan. Makanya bukan disebut pemenang tapi terbaik atau terfavorit. Konsep FOP adalah bagaimana peserta didik bergerak aktif dan menjadikan olahraga itu rutinitas. Ini merupakan salah satu pembudayaan olahraga bagaimana peserta didik terlihat aktif dan bergerak. Ini bisa menjadi salah satu potensi, sehingga guru atau pencari bakat bisa melihat dan membina potensi calon atlet,” terang Ganjar.
Asisten Divisi Wawasan Pemuda Kemenpora, Edi Nurinda Susila, menjelaskan Kota Sukabumi merupakan salah satu dari enam daerah di Jawa Barat yang tahun ini melaksanakan FOP yang merupakan salah satu program prioritas Kemenpora.
Baca Juga:Diskumindag Kota Sukabumi Bantu Pengembangan Usaha Pelaku UMKMAtlet Anggar Kota Sukabumi Sumbang Medali Perunggu *Bergabung dengan Kontingen Jabar pada PON XXI
“Mendorong partisipasi kebugaran jasmani masyarakat. Kalau sehat, semua aktivitas bisa dilaksanakan dengan baik. FOP ini merupakan program prioritas Kemenpora dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, agar memperbanyak frekuensi kegiatan olahraga di masyarakat,” ujarnya.
Dia mengharapkan FOP bisa meningkatkan kebugaran jasmani serta kemampuan gerak para peserta didik. “Pelajar merupakan komponen yang dasar karena banyak anak–anak usia muda yang bisa dibina dan dikembangkan kebugaran jasmaninya serta kemampuan geraknya. Karena dengan era digital, banyak peserta didik mager dan ini kita ubah melalui FOP,” pungkasnya. (ist)