Jangan Asal Korek! Simak 5 Penyebab Bisul di Telinga

Penyebab Bisul di Telinga
Ilustrasi mengorek telinga yang menjadi penyebab bisul di telinga (SUMBER FOTO: Freepik/Jcomp)
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Kamu sering mengorek telinga? Sebaiknya jangan lakukan sering-sering karena bisa jadi sebagai salah satu penyebab bisul di telinga.

Bisul di telinga, yang juga dikenal sebagai furunkel, merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Bisul ini muncul sebagai benjolan kecil berwarna kemerahan yang berisi nanah dan sering kali disertai dengan rasa sakit.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Staphylococcus aureus, meskipun infeksi jamur atau bakteri lain juga bisa menjadi pemicunya. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai penyebab bisul di telinga, yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga:Gangguan Telinga Kebanyakan akibat Kotoran12 Masalah Utama India Selain Lingkungan Kotor, Lebih Jorok dari Indonesia?

Penyebab Bisul di Telinga

1. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri merupakan penyebab utama bisul di telinga. Bakteri Staphylococcus aureus sering kali menginfeksi folikel rambut di area telinga, menyebabkan peradangan dan pembentukan nanah.

Infeksi ini dapat berkembang akibat kebiasaan menyentuh atau menggaruk telinga dengan tangan yang tidak bersih. Selain itu, penggunaan benda yang tidak higienis di dalam telinga, seperti earbud atau mengorek telinga dengan cotton bud yang kotor, juga dapat memicu infeksi bakteri.

2. Kondisi Kulit

Gangguan pada kulit, seperti eksim atau dermatitis, dapat meningkatkan risiko terbentuknya bisul di telinga. Kondisi ini membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi karena adanya peradangan dan pecahnya lapisan pelindung kulit.

Selain itu, penggunaan earbud atau headphone yang tidak bersih juga dapat menyebabkan iritasi, memperburuk kondisi kulit, dan meningkatkan risiko infeksi bakteri.

3. Kontak dengan Benda Terkontaminasi

Bisul di telinga juga dapat muncul akibat kontak dengan benda yang terkontaminasi bakteri. Handuk, bantal, alat bantu dengar, atau earphone yang tidak higienis bisa menjadi media penyebaran bakteri.

Jika benda-benda ini digunakan secara bergantian dengan orang lain yang terinfeksi, risiko penyebaran bakteri akan semakin tinggi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan benda yang sering bersentuhan dengan telinga sangat penting untuk mencegah infeksi.

4. Iritasi dan Luka

Luka kecil di telinga akibat mengorek dengan cotton bud atau sering memasukkan jari ke dalam telinga dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri penyebab infeksi.

0 Komentar