Ambulans Desa Karang Anyar Rusak Saat Antar Pasien, Transparansi Anggaran Dipertanyakan

Istimewa
Ambulans milik Pemerintah Desa Karang Anyar, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan saat bertugas mengantar pasien ke rumah sakit pada Sabtu (14/06) lalu.
0 Komentar

JAMPANGKULON,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Ambulans milik Pemerintah Desa Karang Anyar, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan saat bertugas mengantar pasien ke rumah sakit pada Sabtu (14/06) lalu. Hal ini menjadi sorotan publik setelah video berdurasi 28 detik viral di media sosial.

Dalam rekaman video yang diunggah oleh warga bernama Ozi melalui status WhatsApp, tampak ambulans berhenti di pinggir jalan akibat patahnya komponen per. Ambulans tersebut sedang dalam perjalanan pulang usai mengantar pasien ke wilayah Mataram. “Per-nya patah satu, tapi kata sopirnya dua yang patah. Padahal anggaran perawatan katanya sudah cair. Ban juga udah gundul masih dipakai. Ini membahayakan,” ungkap Ozi dalam keterangannya.

Kerusakan terjadi sekitar 4 kilometer sebelum ambulans tiba di rumah pasien. Akibat kondisi tersebut, pasien harus dipindahkan ke kendaraan lain untuk melanjutkan perjalanan pulang. Kejadian ini menuai keluhan masyarakat yang mempertanyakan kinerja dan transparansi penggunaan anggaran perawatan kendaraan dinas desa.

Baca Juga:Wakil Bupati Sukabumi Sidak Pelayanan Kesehatan Puskesmas CitarisKafilah MTQH Asal Sukabumi Dilepas Ikuti Lomba Tingkat Jabar

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Karang Anyar, Nandi, memberikan klarifikasi melalui sambungan telepon. Ia mengatakan bahwa kerusakan mobil ambulans bukan kali pertama terjadi, namun pihaknya telah melakukan perbaikan berkala.“Oh, mungkin itu kesalahpahaman. Soalnya masalah mobil ambulans itu kami sudah beberapa kali melakukan perbaikan. Cuma mungkin kemarin kejadian lagi,” ujar Nandi.

Saat ditanya soal jumlah per yang rusak, Nandi menyebutkan berdasarkan keterangan sopir, ada dua per yang patah dan sudah diperbaiki. Ia juga mengakui bahwa ban ambulans dalam kondisi gundul dan belum diganti. “Iya, gundul, memang belum diganti. Mungkin ini juga masalah kesalahpahaman, bisa jadi ada unsur ketidaksukaan secara pribadi, jadi menyebar ke mana-mana,” tambahnya.

Peristiwa ini menimbulkan keresahan masyarakat dan mendorong tuntutan agar pemerintah desa lebih transparan dan serius dalam melakukan perawatan kendaraan pelayanan publik, khususnya ambulans yang menyangkut keselamatan jiwa warga. (SZ)

0 Komentar