Pelaku UMKM di Sukabumi Dilatih Inkubator Bisnis

Istimewa
Foto : IST/DOK HUMAS PEMKOT SUKABUMI, PELATIHAN: Pelaku UMKM Kota Sukabumi memperkuat sektor ekonomi kerakyatan melalui Pelatihan Inkubator Bisnis.
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen memperkuat sektor ekonomi kerakyatan melalui dukungan nyata terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu upaya konkret tersebut diwujudkan dalam kegiatan Pelatihan Inkubator Bisnis yang diselenggarakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, kemarin (9/7).

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menekankan sektor UMKM di Sukabumi masih didominasi industri kuliner dan perlu terus didorong untuk memiliki daya saing yang lebih tinggi. Ia menyoroti pentingnya peningkatan standar kualitas dan karakter produk UMKM agar mampu bersaing di pasar regional maupun nasional. “UMKM kita harus punya standar, kualitas, dan karakter kuat—karena saya ingin menjadikan Kota Sukabumi sebagai kota persinggahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk mendukung hal tersebut, Kota Sukabumi dalam 10 tahun ke depan akan mengalami pembenahan besar-besaran, khususnya di bidang infrastruktur seperti drainase, jalan lingkungan, trotoar, penerangan jalan, hingga penataan PKL dan pasar tradisional. Semua upaya ini ditujukan agar kota menjadi lebih tertata, nyaman, dan mampu menarik wisatawan serta menggerakkan roda ekonomi lokal.

Baca Juga:Pencaker di Sukabumi Ikut Diklat, Cetak Tenaga Kerja BerkompetenSatpol PP Tutup Pabrik Garam Milik WNA di Sukabumi

Ayep juga menekankan pentingnya mentalitas para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan dan perubahan. “Saya ingin pelaku UMKM punya mental pejuang, siap bertransformasi dan beradaptasi. Pemerintah akan terus hadir mendukung, tetapi pelakunya juga harus tangguh dan konsisten,” jelasnya.

Salah satu dukungan nyata dari Pemerintah Kota Sukabumi terhadap pelaku usaha kecil adalah melalui program bantuan permodalan berbasis wakaf produktif. Ayep Zaki menyampaikan bahwa setiap bulan, dirinya bersama Wakil Wali Kota dan tim turut menyalurkan bantuan dana kepada pelaku usaha ultra mikro.

Dana ini dikelola sebagai dana abadi wakaf oleh Nadzir Wakaf Do’a Bangsa, dan menjadi instrumen ekonomi inklusif yang bebas bunga serta tanpa agunan. Dia berharap, dana abadi wakaf ini menjadi embrio dari sistem ekonomi alternatif di Kota Sukabumi yang mampu menopang kebutuhan UMKM secara berkelanjutan.

Dengan model ini, para pelaku usaha kecil dapat mengakses permodalan tanpa terjerat bunga pinjaman, sekaligus memperkuat semangat gotong royong dan keberkahan dalam usaha. Ayep juga mengajak seluruh peserta pelatihan untuk menyambut berbagai program pemerintah dengan sikap positif dan semangat kolaboratif.

0 Komentar