CIBEUREUM,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Warga Komplek Perumahan Sindangpalay Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi secara swadaya memperbaiki akses jalan yang telah rusak parah selama bertahun-tahun. Pasalnya, usulan perbaikan yang berulang kali diajukan ke Pemerintah Kota Sukabumi tak kunjung mendapat respons positif.
Warga setempat, Dasep Rahman Hakim, menyebut kerusakan jalan di wilayahnya sudah berlangsung lebih dari empat tahun. Bahkan, pengurus RW 05 dan RW 06 secara rutin mengajukan permohonan perbaikan ke pemerintah kota, namun hasilnya nihil.
“Jalan komplek ini rusak sudah lebih dari empat tahun. Permohonan perbaikan ke pemda sudah berulang kali disampaikan, tapi tidak pernah ada tanggapan. Akhirnya warga bergerak sendiri memperbaiki jalan,” ungkap Dasep usai kerja bakti memperbaiki jalan, kemarin (28/9).
Baca Juga:Antisipasi Penyebaran Rabies!, Vaksinasi Gratis di Berbagai KecamatanPraktisnya Cek Meteran Listrik dengan PLN Mobile, Sudah Coba?
Menurutnya, kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang sangat membahayakan pengendara, terutama saat malam. Tak jarang warga khawatir ada korban kecelakaan jika kerusakan dibiarkan terus menerus. “Saya khawatir kalau dibiarkan, nanti ada pengendara yang jatuh. Maka sebelum terjadi korban, kami perbaiki dengan kemampuan seadanya,” tegasnya.
Dasep menjelaskan, perbaikan yang dilakukan kali ini sepenuhnya menggunakan dana swadaya masyarakat tanpa ada bantuan dari Pemkot Sukabumi. Gotong royong warga menjadi satu-satunya solusi di tengah mandeknya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur lingkungan mereka. “Anggaran perbaikan ini sepenuhnya hasil iuran warga. Tidak ada bantuan sepeserpun dari pemda,” tambahnya.
Selain masalah jalan, warga juga mempertanyakan status hukum Perumahan Sindang Palay yang hingga kini belum diserahkan secara resmi ke Pemerintah Kota Sukabumi. Padahal, komplek tersebut sudah berdiri lebih dari tiga dekade.
“Sudah lebih dari 30 tahun Perumahan Sindangpalay ada, tapi belum juga diambil alih pemda. Padahal, developer PT Ciawi Permai yang membangun perumahan ini sudah tidak jelas keberadaannya,” pungkas Dasep. (mg5)