Pemilik Penginapan dan Pedagang di Palabuhanratu Berharap Pemkab Sukabumi Buka Kunjungan Wisata

Pemilik Penginapan dan Pedagang di Palabuhanratu Berharap Pemkab Sukabumi Buka Kunjungan Wisata
SEPI - Suasana wisata di Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi terlihat sepi dari pengunjung
0 Komentar

PALABUHANRATU – Pemilik penginapan skala kecil serta pedagang di sekitar lokasi wisata meminta Pemkab Sukabumi segera membuka kawasan pariwisata di Palabuhanratu dan sekitarnya. Pasalnya, mereka sudah tak mendapat penghasilan sejak tempat usahanya ditutup akibat kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 03 Juli lalu sampai saat ini.

Pemilik penginapan lokal di Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Misbahudin mengatakan, sejak seluruh kawasan objek wisata ditutup akibat PPKM Darurat hingga saat inimasuk ke level IV. Ia tak mendapat penghasilan dari usaha penginapan yang dia miliki. “Sejak lokasi wisata di tutup, tak ada yang menyewa penginapan karena tidak ada pengunjung, dan ini membuat saya pusing karena tidak ada penghasilan. Sementara kebutuhan rumah tangga harus tetap terpenuhi,” ucap pria beranak dua tersebut kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (25/07).

Ia berharap, Pemerintah segara mengambil langkah tepat agar pengusaha di sektor pariwisata bisa berjalan seperti biasanya, tentunya dengan memperketat protokol kesehatan (Prokes) dilokasi wisata. “Saya berharap lokasi wisata secepatnya dibuka, dengan menerapkan prokes yang ketat. Apabila ada yang melanggar di sanksi saja, sepertinya saya lebih setuju seperti itu,” tuturnya.

Baca Juga:DPRD Sukabumi Siapkan Payung Hukum Terkait Paripurna dalam Kondisi KedaruratanEmpat Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia

Di tempat berbeda, Rizal (40) pedagang makanan serta pakaian disekitar kawasan wisata Geyser Cisolok Kecamatan Cisolok meminta PPKM level IV yang berakhir pada hari ini, Rabu (25/7) kemarin tak di perpanjang kembali. Karena pemilik usaha di lokasi wisata sudah sangat menderita. “Bukan kita tak mengerti kondisi Covid-19 saat ini, tapi terus terang kami yang usahanya mengandalkan dari pariwisata sudah kelabakan. Karena tak punya penghasilan, dan kebijakan yang di ambil pemerintah sejak virus korona mewabah selalu memberatkan kami,” bebernya.

Sementara itu, hingga kini belum ada bantuan sosial (Bansos) khusus bagi usaha di sektor pariwisata. Termasuk bantuan pada saat PPKM darurat dan PPKM level di berlakukan pemerintah. “Kalau masyarakat terdampak lain kan sudah sering dapat paket sembako, tapi kalau bansos untuk kami hingga saat belum ada sama sekali. Padahal kita pun masyarakat yang paling terdampak,” tandasnya. (mg1)

0 Komentar