SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan warga khususnya yang tinggal di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dalam beberapa waktu ke depan akan mengalami suhu udara yang lebih dingin dan curah hujan tinggi dampak dari fenomena La Nina.
“Suhu udara di Sukabumi saat ini terasa jauh lebih dingin, ditambah curah hujan tinggi. Fenomena alam ini akibat dampak dari La Nina sehingga warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya dampak susulan yakni bencana alam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan di Sukabumi, Jumat.
Selain La Nina informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kabupaten Sukabumi juga terdampak Angin Muson, sehingga memicu turun hujan deras disertai angin kencang dan petir.
Baca Juga:Bangkit dan Tumbuh untuk SukabumiPotensi Panen Bawang di Desa Jayanti Capai 12 Ton
Menurut Wawan, jauh hari sebelum fenomena La Nina dan Angin Muson melanda wilayah Kabupaten Sukabumi pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam agar meminimalkan dampak kerugian baik nyawa maupun harta benda.
Lanjut dia, dampak dari La Nina sudah mulai dirasakan selain udara yang lebih dingin dan curah hujan yang tinggi juga memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, longsor dan lain sebagainya.
Namun demikian, dalam mengantisipasi dampak bencana, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri dan butuh kerjasama atau bantuan dari pihak lainnya baik instansi/lembaga terkait, komunitas, relawan dan masyarakat.
Kemudian untuk sumber daya manusia (SDM), pihaknya mengerahkan seluruh personelnya baik yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN. Ia menambahkan kordinasi saat ini sudah terjalin dengan baik dengan dinas sosial dari sisi logistik, dinas pekerjaan umum, Palang Merah Indoneisia dan lain-lain untuk penanganan bencana.
“Dengan koordinasi yang kuat, maka setiap terjadi bencana sekecil apapun bisa langsung ditindak lanjuti, baik dari sisi dampak kerusakan maupun korban hingga bantuan,” tambahnya. (ANTARA)