SUKABUMI – Puluhan pengelola pondok pesantren se-Kota Sukabumi dilatih kewirausahaan, kemarin (1/11).
Kegiatan yang dihadiri Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, ini dilakukan dalam rangka pengembangan lembaga ekonomi syariah berbasis pondok pesantren untuk terwujudnya Kota Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera.
Hadir pada momen tersebut Ketua Forum Komunikasi Ponpes Kota Sukabumi KH Fathullah Mansyur dan Asda 1 Setda Pemkot Sukabumi Tejo Condro Nugroho.
“Ponpes jadi ikon peradaban ekonomi umat dan diharapkan mampu secara profesional mengelola koperasi berbasis syariah yang dipahami sesuai koridor hukum,” ujar Fahmi.
Ada tiga terobosan yang berhubungan dengan koperasi pertama reorientasi pengelolaan koperasi apa yang akan dilakukan terutama koperasi ponpes.
Apalagi, di Kota Sukabumi ada kebijakan tidak ada penambahan supermarket berbasis waralaba dan ini jadi peluang bagi ponpes mengambil ceruk ekonomi umat.
Di ponpes bukan hanya memperdalam ilmu agama dan syariah, akan tetapi berhubungan ekonomi ponpes juga kuat sehingga membesarkan lembaga koperasi ponpes.
Baca Juga:Gandeng Kementerian, Masyarakat Kampung Adat DivaksinPemkab Percepat Target Vaksinasi
Namun, lanjut Fahmi, pengembangan koperasi tidak bicara kuantitas tapi kualitas ingin yang tumbuh berkembang seusai aturan dan koperasi pesantren bisa berkembang.
Intinya pelatihan ini menguatkan pengelola pesantren dalam melakukan reorientasi koperasi ponpes.
Kedua rehabilitasi. Pascapandemi digerakkan penyehatan dari koperasi termasuk ponpes. Ketiga yakni proses pengembangan, pengelolaan koperasi harus adaftif dan berbasiskan teknologi menggunakan digitalisasi. “Ponpes yakin mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” kata Fahmi.
Fahmi berharap Sukabumi ingin membanggakan jangan hanya slogan kota santri tapi pengelolaan ekonomi syariah berbasis ponpes jadi rujukan bagi daerah lain.
Sehingga, kata Fahmi, perlu bersama-sama melakukan reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi. “Insyaalah umat akan kuat dan terhindar dari pinjaman online (Pinjol) ilegal dan bank emok,” cetus dia.
Di sisi lain, pemkot akan membuat satgas untuk mencegah praktek pinjol ilegal dan emok. Terakhir, pemkot berkomitmen dalam mengokohkan pesantren sebagai bagian dari pengembangan ekonomi umat.
Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi Aang Zaenudin mengatakan, pelatihan ini diikuti sebanyak 50 orang perwakilan lembaga ponpes. Sementara narasumber Ketua tim penggerak PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Diskumindag, dan BMT Ibadurrahman. (rls)