Kasus PMK Terkendali *Pemkot Sukabumi Tunggu Kiriman Dosis Kedua dari Pemprov

Kasus PMK Terkendali *Pemkot Sukabumi Tunggu Kiriman Dosis Kedua dari Pemprov
TUNGGU DISTRIBUSI: Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meninjau hewan kurban di sejumlah titik menjelang Iduladha, belum lama ini. Pemkot Sukabumi mengklaim kasus PMK sudah terkendali dengan terus dilaksanakannya vaksinasi.
0 Komentar

JL PERINTIS KEMERDEKAAN – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Sukabumi makin terkendali. Terlebih, saat ini hewan ternak yang rentan terjangkit PMK sudah mulai divaksin.

“(PMK) sangat terkendali,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, ditemui di halaman GOR Merdeka seusai meninjau tes kebugaran para atlet yang akan diterjunkan pada ajang Porprov, Sabtu (23/7).

Vaksinasi PMK bagi hewan ternak pun sudah dilaksanakan. Pada pemberian dosis pertama, semua hewan ternak, terutama sapi, yang menjadi sasaran sudah mendapatkannya.

Baca Juga:Ketua DPRD Temui Nakes yang Berunjukrasa dan Menggelar Rapat KhususTinjau Dua Progres Pembangunan di Kecamatan Surade

“Vaksin selanjutnya kita masih menunggu. Mudah-mudahan minggu ini datang lagi. Insya Allah,” pungkasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Andri Setiawan, menuturkan kuota vaksin PMK yang diterima Kota Sukabumi tahap awal sebanyak 300 dosis. Karena terbilang sedikit dan cakupan wilayahnya yang cenderung kecil, pemberian vaksinasi bisa diselesaikan sesuai target. “Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi sudah selesai. Kami laksanakan sesuai jadwal target yakni pada 27-29 Juni lalu,” terang Andri, belum lama ini.

Jarak waktu pemberian vaksin dosis kedua dilaksanakan 4 pekan setelah pemberian dosis pertama. Saat ini DPKHP Kota Sukabumi masih menunggu kirimannya dari Pemprov Jabar.

“Jumlahnya dosisnya sama dan diberikan kepada sapi yang sama,” terangnya.

Andri menuturkan, sebanyak 300 ekor sapi yang mendapatkan vaksin PMK tersebar di 36 peternakan. Vaksin diprioritaskan untuk peternakan rakyat. “Kalau yang peternakan swasta berkala besar vaksinnya dilakukan secara mandiri,” jelas Andri.

Di Kota Sukabumi, Andri mengklaim, penyebaran PMK relatif cukup aman terkendali. Artinya, ketika terdapat hewan ternak yang dinyatakan suspek, maka secepatnya dilakukan penanganan.

“Alhamdulillah, kalau di Kota Sukabumi cenderung landai. Sejauh ini semuanya bisa tertangani dengan baik,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar