Indeks Bencana Level Sedang

Indeks Bencana Level Sedang
0 Komentar

CITAMIANG, SUKABUMIEKSPRES-Indeks Bencana, Indeks risiko bencana Kota Sukabumi berada pada level sedang berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada 2021. Dari berbagai ancaman kebencanaan, gempa bumi, tanah longsor, serta kekeringan berada pada level tinggi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, luas wilayah Kota Sukabumi sekitar 48 kilometer persegi. Namun di balik kecilnya cakupan wilayah, secara geografis, geologis, hirdologis, dan demografis, Kota Sukabumi memiliki kerawanan bencana.

“Ancaman multibencana di Kota Sukabumi berada pada level sedang berdasarkan IRBI yang dirilis BNPB pada 2021. Sementara single hazard ancaman bencana yang kategorinya tinggi yaitu gempa bumi, tanah longsor, serta kekeringan, Sedangkan ancaman cuaca ekstrem dan letusan gunung berapi berada pada kategori sedang,” kata Zulkarnain dalam keterangannya, Senin (13/2).

Baca Juga:Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi : Pemkot Butuh Dukungan Para Pengusaha MudaCegah Stunting, Ibu Hamil Diberi Benih Ikan Lele

Pada Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031, kawasan rawan bencana di Kota Sukabumi mencapai 49 persen dari luas wilayah, Artinya, hampir separuh wilayah di Kota Sukabumi berada pada daerah rawan bencana.

“Sedangkan daerah rawan bencana di kawasan lindung seluas 1.440 hektare,” tutur Zulkarnain.

Zulkarnain menyebutkan kurun 10 tahun terakhir, tren bencana di Kota Sukabumi cenderung meningkat. Terutama bencana tanah longsor dan cuaca ekstrem.

“Sepanjang 2013-2022, tanah longsor dan cuaca ekstrem trennya cenderung meningkat,” ucapnya.

Berdasarkan hasil pengolahan data BPBD, sepanjang 2022 terjadi 225 kali bencana, Dirata-ratakan, lanjut Zulkarnain, setiap bulan terjadi 21 kali bencana.

“Dibanding 2021, jumlah kejadian bencana sepanjang 2022 frekuensinya relatif meningkat. Pada 2021 jumlahnya terdata sebanyak 217 kali kejadian,” ungkapnya.

Bencana pada 2022 didominasi tanah longsor sebanyak 80 kali atau 35,56 persen, cuaca ekstrem 60 kali (26,67 persen), banjir genangan sebanyak 40 kali atau (17,77 persen), kebakaran 36 kali (16 persen), gempa bumi 5 kali (2,22 persen), dan angin puting beliung sebanyak 4 kali (1,77 persen).

Baca Juga:Jelang Ramadan, Stok Kebutuhan Masyarakat TersediaDua Nyawa Melayang di Jalan

“Frekuensi gempa bumi sepanjang 2022 mengalami kenaikan dibanding periode sebelumnya,” pungkas Zulkarnain. (ist)

0 Komentar