CIBADAK, SUKABUMI EKSPRES – Remaja, Sejumlah remaja di Kampung Karangtengah Kelurahan/Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi nyaris terlibat perang sarung, Sabtu (25/3) lalu. Mereka pun diamankan polisi. Beberapa di antaranya masih berusia di bawah umur.
Polisi mengamankan sejumlah senjata tajam. Namun aksi mereka berhasil digagalkan.
“Kejadiannya itu Sabtu (25/3) dini hari. Di luar terdengar gaduh. Warga sedang mengejar remaja yang katanya mau perang sarung,” kata Suhendi, warga setempat, kemarin (27/3).
Ketua Karang Taruna Kelurahan Cibadak, Teguh Pramudya, mengatakan aksi perang sarung di Kecamatan Cibadak kerap terjadi saat Ramadan. Kejadian terakhir, para pelaku perang sarung beraksi mulai Jumat (24/3) malam hingga Sabtu (25/3) dini hari.
Baca Juga:Siapkan Rp34 Miliar Bangun Lima Jalur PedesterianWali Kota Sukabumi Imbau untuk Bisa Samakan Persepsi Cegah Kenakalan Pelajar
“Kami mendapat info ada tiga titik kejadian yakni di daerah Karangtengah, Lapang Sekarwangi, dan di Gaya Ika. Itu bergantian. Beda jam. Kalau dilihat, mayoritas masih anak-anak,” kata Teguh.
Ironisnya, perang sarung dilengkapi senjata tajam seperti celurit, pedang, maupun besi. Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede menegaskan, upaya antisipasi potensi gangguan kamtibmas sudah dilakukan sebelum Ramadan.
“Berbagai tokoh masyarakat dan agama di Sukabumi telah mengimbau masyarakat menjaga kekhusyuan Ramadan dengan menjaga kamtibmas. Maka tugas polisi menegakkan aturan guna menjaga situasi Kamtibmas yang sudah kondusif sesuai harapan dari berbagai elemen masyarakat termasuk para tokoh masyarakat dan agama,” kata Maruly.
Maruly mengaku akan menindak tegas para pelaku perang sarung atau tawuran.
“Saya sudah perintahkan seluruh Kapolsek untuk melakukan patroli pada jam-jam rawan terjadinya perang sarung dan tawuran di wilayahnya masing-masing,” jelasnya. (ist)