Keuntungan yang kedua adalah tenaga bawah jadi lebih responsif karena performa akselerasi motor jadi meningkat. Khususnya jika motor juga dilakukan perubahan pengapuran pada katup, pengapian dan knalpot.
Motor juga akan memiliki suara yang lebih padat. Hal ini disebabkan adanya kompresi yang meningkat. Selain itu bore up juga membuat kendaraan jadi lebih bergengsi mengingat dapur pacunya meningkat.
Dalam melakukan bore up pasti terdapat beberapa masalah yang seringkali terjadi dan cukup memusingkan. Apalagi jika Anda akan menggunakan kendaraan sehari-hari. Berikut kerugian yang akan muncul.
1. Mesin lebih cepat overheat
Baca Juga:Istri Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Tak Tahu Aktivitas Sang SuamiTata Cara Mandi Wajib Menurut Islam
Pembakaran akan meningkat demi bisa menghasilkan tenaga dan kecepatan tinggi. Karena pembakaran inilah daya ledak yang dihasilkan juga besar, sehingga membuat mesin cepat panas. Biasanya teknisi akan menyesuaikan rasio kompresi pada celah piston dengan head.
Sayangnya walaupun sudah disiasati tetap saja mesin akan cepat panas. Hal ini tentu akan mengganggu saat Anda sedang berkendara.
2. Piston yang cepat jebol
Dampak pertama yang dirasakan adalah piston cepat jebol sebab adanya perubahan diameter tidak sesuai dengan standar. Padahal komponen penting ini berfungsi untuk merubah tekanan dari pembakaran menjadi tenaga penggerak.
Siap-siap saja untuk mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk menggantinya. Bahkan pada beberapa kasus piston akan pecah.
3. Boros bahan bakar dan pelumas
Efek buruk lainnya adalah bahan bakar dan pelumas jadi lebih boros. Walaupun Anda sudah mengganti jenis bahan bakar dan pelumas jadi lebih berkualitas, tapi kebutuhannya tetap besar. Anda pun akan tekor dalam membeli bahan bakar serta pelumas.
Alasannya karena proses pembakaran yang semakin besar usai bore up. Sama seperti kendaraan yang sudah memiliki cc tinggi dari pabrikan. Bahan bakar yang dibutuhkan sangat banyak dan termasuk boros.
4. Top speed yang turun
Tak sedikit kendaraan yang top speednya justru jadi menurun setelah bore up. Misalnya kendaraan yang memiliki top speed 100 km per jam kini menjadi 80 km per jam. Hal ini akan mengganggu kecepatan saat berkendara.
Baca Juga:Kronologi Terbongkarnya Aksi Pembunuhan Dukun Pengganda UangGisel dan Wijin Balikan?
Penyebabnya adalah rumah filler yang digunakan tidak bisa menampung udara yang dibutuhkan. Mesin pun seperti dicekik yang mengakibatkan top speed menurun.